(Indonesia Masters) Matsumoto/Nagahara Tumbang di Babak Dua

Ekspresi kekecewaan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang).
Ekspresi kekecewaan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang).
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Ganda putri peringkat dua dunia asal Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara harus pulang lebih cepat dari ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500 setelah tumbang dari pasangan Korea, Chang Ye Na/Kim Hye Rin dalam pertarungan straight game dengan skor 18-21 dan 20-22 pada pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/1).

Menariknya, ini menjadi kekalahan keempat secara beruntun yang harus dialami Matsumoto/Nagahara setiap kali berhadapan dengan Chang/Kim. Pada pertemuan sebelumnya di kejuaraan Hong Kong Open 2019 BWF World Tour Super 500, November lalu, Matsumoto/Nagahara juga kalah dua game langsung dengan skor 18-21 dan 14-21.

“Memang kita belum pernah menang dari pasangan Korea yang satu ini. Di awal pertandingan tadi kita telat panas dan lawan bisa antisipasi lebih dulu. Ditambah lagi faktor kondisi angin di lapangan. Padahal kita sudah berusaha yang terbaik, tapi hasilnya tetap seperti ini,” kata Mayu Matsumoto kepada Djarumbadminton.com.

Pada kejuaraan yang sama di tahun lalu, langkah Matsumoto/Nagahara juga harus tersandung wakil Korea. Saat itu, Matsumoto/Nagahara kalah 21-13, 20-22 dan 16-21 dari Kim So Yeong/Kong Hee Yong di babak semifinal. Matsumoto mengatakan bila mereka harus segera mencari jalan keluar untuk meredam permainan pasangan Korea di tengah-tengah ketatnya persaingan sektor ganda putri dunia.

“Sebetulnya kalau ganda putri Korea disebut sebagai ancaman baru sih nggak juga. Mereka punya tipikal permainan yang berbeda dengan yang lainnya. Bahkan kita rasa semua pasangan jadi ancaman juga buat kita. Tapi kalau untuk Korea, mereka tipikal permainannya menyerang. Dan itu bukan polanya Jepang, jadi kita merasa ketakutan sendiri,” ungkapnya.

“Mungkin setelah ini, poin-poin tersebut yang harus segera kita perbaiki. Persaingan menuju Olimpiade terus berjalan dan kita harus segera mencari jalan keluarnya,” tutup Matsumoto.