"Besok ketemu unggulan pertama, kami tidak mau kalah duluan hawanya karena itu sangat berpengaruh di lapangan. Kami akan main nothing to lose," kata Fadia kepada tim Humas dan Media PP PBSI, mengenai laga perempat final yang berlangsung pada Jumat (18/7) di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang.
"Kami akan menyiapkan ketahanan pertahanan dan jangan banyak mati sendiri untuk besok," Lanny, menimpali pernyataan partnernya.
Tiket perempat final diraih Lanny/Fadia berkat kemenangan dua gim langsung 21-17, 21-14 dalam tempo 49 menit. Sejak awal gim pembuka, menurut Lanny, mereka menerapkan pola bermain bertahan terlebih dahulu. Namun, strategi tersebut justru berujung pada kesalahan sendiri karena terus-terusan ditekan lawan. "Akhirnya kami mencoba bermain menyerang dan itu berkerja dengan baik," ujarnya.
"Pasangan Jepang memiliki power yang bagus, jadi tadi itu yang kami antisipasi dan redam dengan lebih cerdik menerapkan pola balik serangnya," Fadia, menambahkan.
Lanny/Fadia menjadi tumpuan Indonesia di sektor ganda putri. Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi kalah dari pasangan Korea Selatan, Kim Hye Jeong/Kong Hee Yong, setelah bertarung tiga gim yang berakhir dengan skor 22-20, 19-21, 11-21.
Laga perempat final antara Lanny/Fadia dan Liu/Tan tercatat sebagai pertemuan perdana bagi kedua pasangan.


