Kejuaraan Dunia 2025 - Christiansen/Bøje Membangun Momentum dari Makau

Mathias Christiansen/Alexandra Bøje (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Mathias Christiansen/Alexandra Bøje (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Beberapa pekan setelah kembali dari larangan bertanding, Mathias Christiansen menjuarai Macau Open 2025 bersama Alexandra Bøje. Ganda campuran Denmark ini kembali bersatu setelah lebih dari 12 bulan berpisah dan mengejutkan khalayak dengan memenangkan turnamen pertama mereka. Bagi Christiansen/Bøje, kemenangan pada turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 300 itu menjadi momentum yang memompa semangat mereka menuju Kejuaraan Dunia ketiga mereka sebagai pasangan.

Selama Christiansen menjalani masa hukuman, Bøje terus bersaing dengan Robin Tabeling asal Belanda, yang pasangannya Selena Piek memutuskan untuk istirahat sesudah Olimpiade Paris 2024. Ketika Christiansen/Bøje akhirnya kembali ke lapangan, mereka tak mematok target tinggi. Christiansen masih beradaptasi dengan hawa pertandingan setelah mengalami cedera tangan ringan. 

Namun, bermain tanpa beban justru terbukti menguntungkan. Christiansen/Bøje menang atas sejumlah pasangan papan atas dalam perjalanan menuju partai puncak, termasuk finalis BWF World Tour Finals 2024, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei, di semifinal. "Kami tidak menyangka akan memenangkan pertandingan saat kami ke sana," tutur Bøje, sebagaimana diwartakan BWF melalui lamannya. 

"Kami memberikan segalanya, minggu yang gila!" tambah pebulu tangkis berusia 25 tahun ini.

Keberhasilan Christiansen/Bøje di Makau, menjadi sinyal ancaman bagi lawan-lawan mereka pada Kejuaraan Dunia 2025 yang berlangsung di Adidas Arena, Paris, Prancis, 25-31 Agustus. Di babak pertama, pasangan peringkat ke-88 dunia itu bertemu dengan wakil Kanada, Ty Alexander Lindeman/Josephine Wu. "Sebuah kejuaraan selalu istimewa. Bersaing untuk menjadi juara dunia adalah sesuatu yang kami harap dapat kami nikmati," kata Bøje.

Namun, persaingan di sektor ganda campuran pada tahun ini tampak sangat berbeda dari tahun lalu. Peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong gantung raket, dominasi pasangan kuat asal China itu pun berakhir. "Ketidakhadiran mereka membuat persaingan jauh lebih terbuka," tanggap Christiansen.

Tanpa kehadiran Zheng/Huang, persaingan di level elite terus berelanjut. Tongkat dominasi ganda campuran China kini berada di tangan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping dan Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin. "Mereka jelas yang terkuat saat ini," kata pemain mendapatkan larangan satu tahun bertanding dari Badan Doping Federasi Olahraga Denmark tersebut.

Kini, dalam mempersiapkan diri menuju Kejuaraan Dunia 2025, mereka menghadapi satu rintangan. Bøje mengalami cedera pinggul saat berlaga di partai puncak Macau Open 2025, dan ia baru saja kembali berlatih penuh. "Semakin membaik," ujar Bøje. "Saya berharap bisa berlatih dengan baik selama dua minggu sebelum Paris agar merasa siap," pungkasnya.