Melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, Sabtu (30/8) dini hari WIB, Ana mengatakan, di gim pertama, mereka mencoba bermain menyerang karena berada di sisi lapangan "menang angin". Namun, upaya ganda putri peringkat ke-10 dunia itu belum membuahkan hasil lantaran Iwanaga/Nakanishi menampilkan pertahanan yang sangat rapat. "Dan pas kita mengubah pola pun, mereka juga sudah siap," tuturnya.
"Jadi buangan-buangan kita suka tanggung, walaupun kita juga bisa dapat poin," Ana, menambahkan.
Hal hampir serupa juga dinyatakan oleh Tiwi, yang juga mengakui bahwa mereka acap kali terburu-buru dalam melancarkan serangan, yang berimbas pada permainan yang kurang terkendali. "Mereka juga sudah siap banget dengan defense-nya," ungkapnya.
"Intinya, mereka bermain agresif dan sangat rapi hari ini, dan itu yang membuat kami kesulitan untuk mencari celah," Tiwi, menjelaskan.
Dengan hasil ini, hanya tersisa satu wakil "Merah Putih", tunggal putri Putri Kusuma Wardani, di babak empat besar Kejuaraan Dunia 2025 yang digelar pada Sabtu (30/8) siang waktu setempat. Selain Ana/Tiwi, tunggal putra Jonatan Christie kalah dari juara bertahan Kunlavut Vitidsarn asal Thailand.


