Kejuaraan Dunia 2025 - Kado Pahit Perpisahan Lanny/Fadia

Siti Fadia Silva Ramadhanti & Lanny Tria Mayasari (Humas PP PBSI)
Siti Fadia Silva Ramadhanti & Lanny Tria Mayasari (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Paris | Kekalahan dari Pearly Tan/Thinaah Muralitharan di babak ketiga Kejuaraan Dunia 2025 di Adidas Arena, Paris, Prancis, Kamis (28/8), menjadi pertandingan penanda perpisahan Lanny Tria Mayasari dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti. Sepulang dari Paris, masing-masing pemain akan bermain dengan pasangan baru. Lanny dengan Amallia Cahaya Pratiwi, sementara Fadia akan bermain bersama partner lamanya, Apriyani Rahayu.

"Habis ini kita sudah nggak partneran lagi. Ya tentunya kita harus tetap semangat terus dengan siapa pun kita dipasangkan," kata Lanny melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

Kedua ganda putri pelatnas tersebut didaftarkan di dua turnamen pada September mendatang, yaitu Hong Kong Open 2025 level Super 500 dan China Masters 2025 (Super 750).

Dalam laga terakhir mereka, Lanny/Fadia kalah dari ganda putri Malaysia tersebut dengan skor 12-21, 11-21. Lanny berpandangan, mereka mengalami kesulitan beradaptasi dengan kondisi lapangan sejak awal pertandingan, dan terus melakukan kesalahan sendiri. "Otomatis nggak bisa menjalankan pola permainan kita sama sekali," kata pemain asal PB Jaya Raya ini.

"Berbagai cara sudah kita coba, tapi kita tetap tidak bisa menetralisir permainan kami," Lanny, menambahkan.

Hal hampir serupa juga dilontarkan oleh Fadia, yang juga menilai bahwa mereka tidak bisa maksimal dalam laga melawan pasangan negeri jiran ini. Kesalahan demi kesalahan yang dilakukan membuat Pearly/Thinaah lebih leluasan menguasai jalannya pertandingan. "Kita tidak bisa mengeluarkan permainan kita hari ini," ungkapnya.

Dengan tersingkirkanya Lanny/Fadia, sektor ganda putri Indonesia bertumpu pada Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi. Mereka menciptakan kejutan dengan menyingkirkan unggulan keempat asal Korea Selatan, Baek Ha Na/Lee So Hee, dengan skor 21-16/ 21-15.