"Tinggal kita menambah pengalaman bertanding, kemudian mempersiapkan strategi yang lebih baik untuk menghadapi perubahan permainan lawan," kata Eng Hian melalui siaran pers Humas PP PBSI, Minggu (31/8).
Putri meraih satu-satunya medali bagi Indonesia pada Kejuaraan Dunia 2025, sekaligus mengakhiri penantian selama satu dekade bagi Indonesia untuk meraih medali di sektor tunggal putri pada Kejuaraan Dunia. Pemain yang pada pekan depan menjadi tunggal putri nomor satu Indonesia, meraih medali perunggu, meski gagal menghentikan wakil Jepang, Akane Yamaguchi, di semifinal, Sabtu (30/8), di Adidas Arena, Paris, Prancis. Ia kalah tiga gim 17-21, 21-14, 6-21.
"Contohnya, seperti kemarin pada saat menghadapi Akane Yamaguchi. Untuk kekuatan fisik dan penambahan ketajaman teknik pukulan pastinya juga akan menjadi bagian yang akan ditambahkan," ujar pria yang biasa disapa Didi ini.
Sementara untuk penampilan pemain senior seperti Anthony Sinisuka Ginting, Gregoria Mariska Tunjung, atau Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando, Eng Hian menilai, mereka masih belum dapat menampilkan kemampuan terbaik.
"Ginting dan Grego sejauh ini sudah aman dari cedera dan penyakitnya. Saya berharap mereka bisa segera comeback dengan kualitas performa mereka," katanya.
"Sedangkan untuk Bagas/Leo, saya akan mengadakan evaluasi dengan pelatihnya, karena performa mereka di Kejuaraan Dunia ini tidak sesuai dengan harapan kami," Eng Hian, menegaskan.
Pada pekan depan, tim bulu tangkis Indonesia akan menghadapi sejumlah turnamen dalam rangkaian tur Asia, yaitu Hong Kong Open 2025 pada 9-14 September, China Masters 2025 (16-21 September), dan Korea Open 2025 (23-28 September).


