Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Eng Hian melalui siaran pers Humas PP PBSI, Minggu (31/8), menyatakan, kualitas permainan tunggal putra Alwi Farhan dan ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu meningkat cukup signifikan. "Mereka memperlihatkan perlawanan yang sangat baik menghadapi pemain top dunia," katanya.
Dalam debutnya, Alwi melalui dua pertandingan pertama tanpa kehilangan satu gim pun. Ia menundukkan Nguyễn Hải Đăng asal Vietnam lewat dua gim langsung 22-20, 21-13, lalu mengalahkan Lin Chun Yi (Taiwan) dengan skor 21-17, 22-20. Namun, perjuangannya terhenti di perempat final setelah kalah rubber game 18-21, 21-18, 20-22 dari juara bertahan Kunlavut Vitidsarn (Thailand).
Sementara, Jafar/Felisha menang atas Mihajlo Tomić/Andjela Vitman (Serbia) dalam debut mereka. Pasangan muda "Merah Putih" itu bertarung selama 39 menit untuk merebut kemenangan straight games 21-19, 22-20. Perjalanan mereka di Paris terhenti di babak 16 besar, setelah kalah tiga gim 21-14, 19-21, 17-21 dari Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (Malaysia), yang keluar sebagai pasangan peraih medali emas Kejuaraan Dunia 2025.
Secara garis besar Eng Hian berpendapat, baik Alwi maupun Jafar/Felisha memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan terakhir. Namun, kedua wakil "Merah Putih" tersebut butuh lebih banyak jam terbang untuk dapat mengimbangi para pebulu tangkis elite dunia. "Mereka memang masih membutuhkan pengalaman bertanding yang lebih banyak. Di samping, tentunya, penambahan teknik dan fisik dari hasil evaluasi pertandingan," pungkasnya.


