"Pokoknya saya berharap tunggal putri bisa membawa pulang medali. Apapun warnanya. Kalau pengin, ya, pengin warna yang paling mengkilat," kata pelatih tunggal putri pelatnas bulu tangkis Indonesia Imam Tohari pada pertengahan pekan ini di Cipayung, Jakarta.
"Saya punya keyakinan juga dari persiapan ini, ya, itu harapan saya, harapan anak-anak juga. Karena pasti mereka juga pengin, kan. Kalau dihitung sejarah mungkin sudah berapa puluh tahun, ya, setelah eranya Susi Susanti, mungkin. Dari Grego sendiri, pasti ada keinginan selain saya sebagai pelatih," Imam, menjelaskan.
Gregoria membuka kejuaraan yang digelar di Adidas Arena ini dengan menghadapi Petra Maixnerova asal Republik Ceko. Gregoria berada di pool atas bersama unggulan pertama An Se Young (Korea Selatan). Sementara, Putri menempati pool bawah bersama unggulan kedua Wang Zhi Yi (China). Di babak 64 besar, Putri bertemu Lo Sin Yan Happy asal Hong Kong. "Bukannya kita meremehkan di babak pertama dan babak kedua, semua yang harus fokus itu mulai di babak tiga," jelasnya.
"Siapa yang siap di situ. Kalau menurut saya, teknik hampir mirip-mirip sih ya kalau sudah di babak-babak itu, tetapi siapa yang siap itu yang punya kesempatan," tambah Imam.
Gregoria dan Putri memanfaatkan sisa waktu sekitar satu minggu sebelum bertolak ke Paris, dengan menjalani sesi latihan teknik dan taktik. "Jadi kemantapan di teknik, feeling-feeling, teknik, dan strategi, itu yang paling penting," pungkasnya.


