Laga antara Dhinda dan Chiu berlangsung ketat sejak awal gim pertama, dengan selisih poin yang tak pernah lebih dari dua poin. Dhinda sempat unggul 11-9 saat interval. Usai jeda, reli-reli panjang terus tersaji, memperlihatkan pertarungan sengit dari kedua pemain hingga pengujung gim. Setelah mengantongi dua gim poin, Dhinda akhirnya memastikan kemenangan di gim pertama dengan skor 21-19, setelah pengembalian cepat Chiu di depan net jatuh di luar lapangan.
"Tadi di gim pertama saya bermain all out aja dan asal masuk dulu. Lawan juga banyak mati sendiri, terus nafsu untuk buru-buru matiin. Di situ saya coba buat tahanin aja dan menang dengan skor tipis 21-19," kata Dhinda kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Pertarungan di gim kedua berlangsung ketat, tak jauh berbeda dari gim pertama. Kali ini, Chiu berhasil memimpin saat interval dengan skor 11-9. Setelah jeda, reli-reli panjang dengan lebih dari 30 kali pukulan terus menghiasi jalannya permainan. Dhinda sempat membalikkan keadaan menjadi 16-15, tetapi Chiu kembali bangkit dan merebut keunggulan pada skor 19-16 lalu mengantongi dua game point di posisi 20-18. Unggulan pertama itu menutup gim kedua dengan kemenangan 21-19, sehingga laga harus berlanjut ke gim penentuan. "Di gim kedua poinnya kejar-kejaran dan mepet terus," ungkap Dhinda.
"Di poin-poin akhir, lawan kasih bola di belakang kiri saya dan bola lob-nya itu menyerang dan dalam-dalam banget. Jadi banyak pengembalian saya yang melebar dan lawan dapat poin dengan mudah," tutur pebulu tangkis berusia 19 tahun ini.
Di awal gim penentuan, kedua pemain kembali terlibat persaingan ketat hingga kedudukan imbang 5-5. Namun, Chiu berhasil keluar dari tekanan dan memimpin saat interval dengan skor 11-7 dalam tempo 13 menit. Setelah bertukar sisi lapangan, jalannya pertandingan menjadi berat sebelah. Dhinda hanya mampu menambah satu poin, sementara Chiu terus mendominasi hingga menutup gim ketiga dengan kemenangan 21-8.


