“Menurut saya ini merupakan kesempatan besar untuk tembus ke final. Karena pemain top seperti Lee Chong Wei, Lin Dan, Chen Long dan Axelsen tidak turun. Saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, walaupun nggak gampang juga bisa ke final,” kata Anthony seperti dirilis Humas PBSI.
Melalui tiga game, Anthony bukukan kemenangan 16-21, 21-18 dan 21-13 atas Son.
Di game pertama, Anthony berhasil unggul 11-9 pada interval. Namun sayang setelahnya, Son tampak mengubah strategi, sehingga Anthony balik tertinggal 11-14, 14-20. Pemain besutan klub SGS PLN Bandung tersebut akhirnya harus merelakan game pertamanya di posisi 16-21.
“Game pertama sempat lengah dan hilang fokus. Walaupun sempat leading tapi akhirnya malah kalah,” ujar Anthony.
Beranjak ke game dua, Anthony tampil meyakinkan dengan skor 10-1 hingga 11-3 di interval. Namun pertandingan berubah menegangkan manakala Son mencoba memperkecil ketertinggalan. Anthony memang masih tetap memimpin, namun jaraknya semakin tipis menjadi 12-8 dan 13-11. Beruntung akhirnya Anthony bisa tetap fokus hingga akhirnya menang 21-18.
“Di game kedua waktu kesusul sempat tegang juga, tapi saya nggak mau mikirin poin. Yang saya pikirin cuma bagaimana cara mainnya aja. Berusaha buat main safe dan jangan mati sendiri. Saya lebih inisiatif buat menyerang duluan, karena dia juga serangannya kan bagus,” jelasnya.
Di game ketiga, Anthony yang tertinggal 2-3 di awal, berusaha memacu poin dan meninggalkan Son dengan 11-7, 14-7 dan 19-10. Ia akhirnya menang 21-13 setelah bertanding selama 78 menit.
“Di game ketiga juga sempat jauh, tapi saya nggak mau mikir poinnya. Saya terus konsentrasi satu demi satu saja,” pungkasnya.
Hasil mengejutkan juga baru saja dipastikan oleh wakil tunggal putra Indonesia lainnya yang berlaga di semifinal, yakni Jonatan Christie yang baru saja mampu melesat ke final setelah menjegal pemain Taiwan, Wang Tzu Wei dengan 21-13 dan 21-17. Dengan begitu, Indonesia dipastikan sudah berhasil mengamankan satu gelar.


