Kumamoto Masters Japan 2025 - Keraguan Memayungi Apri/Fadia

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Humas PP PBSI)
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Kumamoto | Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus mengakui keunggulan Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto di babak 16 besar turnamen bulu tangkis Kumamoto Masters Japan 2025. Mereka kalah dua gim langsung 10-21, 16-21 dari pasangan tuan rumah yang juga unggulan ketiga tersebut, dalam pertandingan yang digelar di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, Kamis (13/11).

"Hari ini lawan bermain dengan mengantisipasi permainan cepat kami. Selain itu, eksekusi permainan cepat kami tidak sesuai rencana. Kurang tenang, terburu-buru dan akhirnya membuat banyak ragu-ragu," ujar Apri melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

Dominasi Fukushima/Matsumoto langsung terlihat sejak awal gim pertama. Mereka melesat dengan meraih tiga poin beruntun dan mampu menjaga keunggulan sepanjang paruh awal gim pertama hingga menutup interval dengan skor 11-3. Setelah jeda, duo "Negeri Sakura" itu tak memberi banyak kesempatan kepada Apri/Fadia. Permainan solid dan konsisten membuat mereka unggul 16-7 lalu menuntaskan gim pertama dengan kemenangan 21-10 dalam tempo 17 menit.

Di gim berikutnya, kedua pasangan terlibat dalam pertarungan sengit dengan saling berbalas poin sejak awal. Namun, pasangan tuan rumah mampu keluar dari tekanan setelah kedudukan imbang 3-3 dan menutup interval gim kedua dengan keunggulan 11-8. Seusai rehat, Fukushima/Matsumoto tampil semakin agresif dengan permainan menyerang disertai pertahanan solid, sehingga mereka dapat memperlebar jarak keunggulan menjadi 15-9, setelah mencetak empat poin beruntun. Beberapa kesalahan yang dilakukan Apri/Fadia juga dimanfaatkan dengan baik, hingga mereka mengantongi empat match point pada kedudukan 20-16.

Pengembalian dari Apri yang jatuh di belakang garis lapangan, menjadi poin penutup bagi Fukushima/Matsumoto. Mereka memastikan kemenangan dengan skor 21-16, sekaligus melangkah ke perempat final setelah menuntaskan pertandingan dalam durasi 47 menit. "Di gim kedua kami terus berusaha, coba balikin pola permainan dan hawanya lagi tapi memang belum hari ini untuk bisa membalikkan keadaan dan menang," tanggap Apri.

Sementara itu, Fadia berpendapat, Fukushima/Matsumoto telah berpartner selama satu tahun dan menunjukkan performa yang cukup solid dengan torehan hasil yang baik pada sejumlah turnamen. "Mereka punya speed dan power dan pola yang cukup berbeda dari Yuki/Sayaka (Hirota) dulu misalnya atau beberapa pasangan Jepang lainnya," ujarnya.

Adapun bagi Apri, hasil laga ini menjadi pelajaran berharga. Ia dan Fadia mesti lebih fokus dalam setiap pukulan agar memiliki arah dan tujuan yang jelas, sekaligus bermain dengan ketenangan yang lebih baik di momen-momen krusial.