"Saya berharap kita bisa melahirkan juara dunia tahun ini, siapa pun pasangannya. Yang penting dari Malaysia," ujar Herry kepada Berita Harian Sukan pada pekan lalu.
Sekadar catatan, Malaysia baru satu kali menempati podium teratas Kejuaraan Dunia, yaitu melalui Aaron Chia/Soh Wooi Yik pada Kejuaraan Dunia 2022 di Tokyo, Jepang. Keberhasilan Aaron/Soh sekaligus mengakhiri penantian panjang Malaysia pada kejuaraan bulu tangkis bergengsi tersebut.
Sementara, pada Kejuaraan Dunia 2025 yang berlangsung pada 25-31 Agustus, selain Aaron/Soh, BAM juga memboyong pasangan peringkat ke-7 dunia, Man Wei Chong/Tee Kai Wun dan juara Macau Open 2025 Junaidi Arif/Roy King Yap (22). Sementara, wakil Malaysia lainnya adalah Goh Sze Fei/Nur Izzuddin (3).
Dalam wawancara dengan laman berita Malaysia tersebut, Herry juga mengapresiasi pencapaian Junaidi/Roy, yang menjadi pasangan peraih gelar juara kelima pada musim kompetisi tahun ini bagi ganda putra Malaysia. Keberhasilan di Makau juga sekaligus mengakhiri paceklik gelar juara bagi Malaysia selama 12 tahun terakhir di nomor ganda putra, sejak terakhir kali Hoon Thien How/Tan Wee Kiong menempati podium teratas pada 2013.
Mantan pelatih pelatnas bulu tangkis Indonesia itu juga menilai, prestasi ganda putra Malaysia saat ini cukup konsisten. Namun, ia masih belum puas dan ingin melihat lebih banyak pasangan meraih kesuksesan di masa mendatang. "Saya rasa prestasi saat ini cukup baik dan konsisten, tetapi saya ingin lebih banyak lagi. Saya berharap ke depannya kita bisa menghasilkan lima atau enam pasangan yang bisa bersaing memperebutkan gelar, bukan hanya dua atau tiga," kata Herry.
"Mungkin tahun depan kita akan lihat hasilnya. Semoga jauh lebih baik dari tahun ini," pungkasnya.


