Alwi menjadi wakil "Merah Putih" pertama yang menggenggam tiket final, berkat kemenangan atas unggulan kedua asal India, Lakshya Sen. Juara dunia junior 2023 itu menang dua gim langsung 21-16, 21-9 dalam laga berdurasi 39 menit. "Mengucap puji syukur Alhamdulillah bisa bermain dengan baik, menerapkan strategi dengan bagus. Mengelola emosi dengan pas juga," kata Alwi melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

"Di gim kedua lawan banyak melakukan kesalahan sendiri, banyak salah buang bola jadi saya memanfaatkan itu untuk menjalankan pola yang saya mau," tambah pemain asal Exist Badminton Club tersebut.

Lebih lanjut Alwi mengungkapkan, ia mendapat banyak pelajaran dari dua turnamen level tinggi yang digelar di Jepang dan China, sebelum Macau Open 2025. Terlebih ketika bertanding melawan sejumlah pemain elit dunia, semisal Kunlavut Vitidsarn, di babak pertama China Open 2025 pada pekan lalu. "Itu bagus buat saya dan ini bagian dari prosesnya," ujarnya.

Di final, Minggu (3/8), Alwi bertemu dengan Justin Hoh asal Malaysia. Berdasarkan statistik pertemuan, Alwi telah mengantongi tiga kemenangan dalam lima pertemuan dengan pemain negeri jiran tersebut. Kedua pemain kali terakhir bertemu di babak 16 besar Macau Open 2024, yang dimenangkan oleh Alwi melalui tiga gim 15-21, 21-16, 21-17. "Senang bisa pertama kali ke final Super 300, semoga besok bisa lebih maksimal lagi," kata Alwi.

Sementara, Sabar/Reza mencatatkan pencapaian final Macau Open dalam dua edisi terakhir. Pada edisi tahun ini, pasangan non-pelatnas itu melaju ke partai puncak setelah mengalahkan Fang-Chih Lee/Fang-Jen Lee asal Taiwan melalui dua gim langsung 21-19, 21-17.

Sabar/Reza, unggulan pertama turnamen ini, berhadapan dengan Junaidi Arif/Roy King Yap. Dalam catatan head-to-head, Sabar/Reza unggul 3-1 atas ganda putra Malaysia itu.