Malaysia Masters 2023 - Sektor Tunggal hanya Tersisa Christian dan Gregoria

Anthony Sinisuka Ginting (Humas PP PBSI)
Anthony Sinisuka Ginting (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Indonesia kehilangan dua tunggal putra setelah Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting tersisih di babak 16 besar Malaysia Masters 2023, Kamis (25/5), di Axiata Arena, Kuala Lumpur. Harapan Indonesia untuk meraih gelar juara dari sektor tunggal di turnamen level BWF World Tour Super 500 ini, tertumpu pada Christian Adinata dan Gregoria Mariska Tunjung.

Jonatan alias Jojo tersingkir di babak 16 besar setelah gagal meredam perlawanan wakil Jepang, Kenta Nishimoto. Unggulan ketiga itu kalah dua gim langsung 20-22, 11-21. Sementara, Anthony harus mengakui keunggulan pebulu tangkis China, Weng Hong Yang. Juara Badminton Asia Championship 2023 yang menempati unggulan kedua itu juga kalah straight games, dengan skor 19-21, 15-21 dalam tempo 51 menit.

"Weng Hong Yang lebih siap untuk main hari ini. Dia lebih tidak gampang mati sendiri, sedangkan saya kebalikannya. Beberapa kali coba buat bermain sabar tapi ada out-out sedikit tipis yang tentunya mempengaruhi kepercayaan diri saya," jelas Anthony kepada tim Humas PP PBSI.

"Karena kondisi shuttlecock yang berat, sebenarnya, saya atau dia juga sama-sama tidak mudah untuk mendapatkan poin. Namun, memang pengembalian-pengembalian saya banyak salah dan tanggung jadi dia lebih bisa menggunakan serangannya dengan baik," tambahnya.

Sementara, di babak delapan besar, Jumat (26/5), Christian akan bertemu Kidambi Srikanth asal India. "Akan ada evaluasi dari pelatih dan mau tanya senior-senior mengenai calon lawan. Kita lihat besok di lapangan seperti apa, sekarang saya mau fokus pemulihan dulu," katanya.

Kemudian Gregoria alias Jorji akan menantang unggulan kedua dari China, Wang Zhi Yi. Setelah Putri Kusuma Wardani tersisih di babak pertama, Jorji menjadi satu-satunya harapan "Merah Putih" di nomor tunggal putri. Namun, Jorji menilai, "Semakin ke sini saya semakin bisa mengesampingkan beban sebagai andalan pertama tunggal putri Indonesia. Di turnamen ini saya juga tinggal sendiri jadi bagaimana untuk fokus saja."

"Saya coba jadikan itu sebagai motivasi walau kadang memang kepikiran tapi kalau diingat-ingat, kalau terlalu dipikirkan pasti dampaknya tidak baik buat saya," demikian Jorji.