PP PBSI, melalui siaran persnya pada Senin (9/10) pagi WIB menyebutkan, keberhasilan di Negeri Paman Sam kali ini semua memang tidak didapat dengan mudah. Tahun lalu, saat Kejuaraan Dunia Junior digelar di Santander, Spanyol, pada nomor beregu Indonesia harus puas sebagai semifinalis. Serta meraih dua medali perak dari nomor perorangan.
Namun, berkaca dari pengalaman tersebut, induk olahraga pukul bulu tersebut mengklaim segera melakukan evaluasi untuk memperbaiki hasil pada kejuaraan tahun lalu, dengan melakukan pembibitan dan persiapan lebih matang untuk menghadapi WJC 2023 yang berlangsung di Spokane, Washington, Amerika Serikat.
"Berkat kerja keras para atlet, pelatih, dan team support, Indonesia kini akhirnya berhasil meraih posisi sebagai runner-up di nomor beregu, dan melahirkan satu juara, satu runner up, serta satu semifinalis di nomor perorangan. Semua ini tentu tidak lepas dari doa dan dukungan masyarakat Indonesia," tulis PP PBSI.
Selain itu, sejarah baru ditorehkan oleh Alwi. Pemain asal Surakarta ini tampil sebagai juara tunggal putra dan mencatat dengan tinta emas sebagai pemain tunggal putra pertama Indonesia yang menjadi juara dunia junior. Dalam laga final Minggu (8/10), unggula keempat tersebut mampu bangkit dan menjadi kampiun setelah menggusur unggulan ketiga asal China, Hu Zhe An, melalui rubber game 21-19, 19-21, 21-14 dalam tempo 65 menit.
"Di tengah prestasi muram para pemain senior di Asian Games Hangzhou lalu, keberhasilan Alwi naik podium juara ini bak oase di padang pasir. Keberhasilan ini menyiratkan harapan bahwa bulu tangkis Indonesia masih ada dan memiliki harapan cerah dengan sukses yang diukir Alwi," demikian pernyataan PP PBSI.