Pasangan Perak Olimpiade Tumbang di Tangan Rankireddy/Ponnappa

Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) menghindari serangan lawan. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) menghindari serangan lawan. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Pasangan perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying harus rela terhenti di babak perempat final Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000. Chan/Goh kalah 21-18, 22-24 dan 20-22 atas ganda campuran India, Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa pada pertandingan yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Jumat (22/1).

“Hari ini, mereka (Rankireddy/Ponnappa) bermain sangat baik. Ada beberapa poin penting yang tidak bisa kami dapatkan. Hari ini kami sudah berjuang di lapangan dan saya pikir kami sudah melakukan yang terbaik,” ujar Goh Liu Ying kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

Hasil ini sekaligus menjadi kekalahan ketiga yang harus dialami Chan/Goh dalam enam pertemuan dengan Rankireddy/Ponnappa. Pada pertemuan sebelumnya di ajang Thailand Open 2019 BWF World Tour Super 500, pasangan nomor tujuh dunia itu juga kalah dalam permainan tiga game dengan skor 18-21, 21-18 dan 17-21.

Sementara itu, Rankireddy/Ponnappa mengaku sangat senang  bisa kembali mengalahkan Chan/Goh dan lolos ke semifinal Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000. Meski harus lebih dulu kehilangan game pertama, namun pasangan nomor 36 dunia itu tak lantas menyerah begitu saja untuk merebut kemenangan.

“Pada game ketiga, saya merasa seperti Satwik menahan diri. Tapi akhirnya dia mampu mengambil alih dan menangani situasi dengan lebih baik. Saya sedikit terlalu bersemangat, jadi saya akhirnya membuat banyak kesalahan mudah. ​​Tapi hal baiknya adalah dia bertahan dan itu faktor terbesar untuk pertandingan dalam hal kemitraan kami. Dia bermain sangat baik dan ketika dia dibutuhkan dia adalah seorang bintang,” kata Ashwini Ponnappa memuji penampilan pasangan mainnya itu.

“Kami bermain sangat bagus pada akhirnya. Kami yakin dan tahu kekuatan utama kami adalah serangan. Mereka berada di bawah tekanan. Kami terus berjuang. Kami memiliki kekuatan dan peluang. Kami tidak pernah mengacaukannya,” timpal Satwiksairaj Rankireddy menambahkan.