"Bukan permainan yang saya inginkan," kata Pitha melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Sulit untuk keluar dari tekanan, terlihat jelas di permainan saya tadi," tambah pemain berusia 25 tahun tersebut.
Sementara, Rinov berpendapat, Hemming/Van Leeuwen adalah pasangan bagus yang menunjukkan performa yang lebih baik daripada penampilan mereka sebelumnya. Di sisi lain, meski tim Inggris gagal meraih poin pada empat partai sebelumnya, menurutnya, Hemming/Van Leeuwen mampu tampil lepas sepanjang pertandingan. "Strategi mereka memang terus memaksa Tari ke belakang. Itu yang paling menyulitkan," ujarnya.
Setelah Hemming/Van Leeuwen membuat kedudukan menjadi sama kuat 1-1, pertandingan ketat terjadi di gim penentu. Bahkan, pasangan berperingkat ke-28 dunia itu unggul 19-15 di pengujung pertandingan. "Di akhir-akhir saya bisa berani lagi karena ada Rinov, pelatih di belakang, dan pastinya ada tim yang selalu membantu dan support. Saya bersyukur juga berterima kasih, kata Pitha.
"Tadi saya hanya berpikir selama mereka belum 21 masih ada kesempatan. Tidak ada yang tidak mungkin," tambahnya.
"Saat tertinggal di poin kritis gim ketiga, kami hanya fokus bagaimana terus menurunkan bola dan lebih nothing to lose, mencoba untuk lepas dari tekanan mereka," demikian Rinov.


