“Kami datang dengan komposisi sebagian besar pemain muda. Awalnya sempat berpikir, bisa tidak ya, kami lolos dari penyisihan? Ternyata kami bisa ke perempat final dan memenuhi target," ujar Greysia.
Para pemain muda hingga saat ini memang masih memupuk keberanian dan rasa percaya diri menghadapi lawan-lawan yang lebih berpengalaman. Namun, Greysia optimis di Piala Uber 2018, pemain-pemain muda sudah dapat diandalkan.
"Soal tegang, pemain top saja main di beregu saja tegang, apalagi pemain muda. Saya ingin tekankan ke adik-adik saya kalau di kejuaraan beregu ini sebenarnya mental yang berpengaruh, tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa melebihi limit,” tuturnya.
Tim Uber Indonesia menjadi runner up grup C dengan mengantongi dua kemenangan dari Bulgaria (5-0) dan Hong Kong (3-2), serta kekalahan dari Thailand dan (2-3) pada babak penyisihan grup. Sementara di perempat final, tim Uber Indonesia kalah atas Korea dengan skor 0-3.
"Tim Uber Infonesia memang masih kalah satu kelas dari Korea. Absennya Nitya membuat peluang kami berat untuk mengambil dua poin di nomor ganda. Satu hal lagi, menurut saya penampilan Fitriani cukup mengesankan,” pungkas Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia Rexy Mainaky.