Pulihkan Daya Tahan Tubuh, Tim Indonesia Jalani Latihan Kardio

Ganda campuran nomor satu Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti saat menjalani latiha kardio. (Foto: PP PBSI)
Ganda campuran nomor satu Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti saat menjalani latiha kardio. (Foto: PP PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tim bulutangkis Indonesia sudah diperbolehkan menggunakan fasilitas gym di Hotel Crowne Plaza Birmingham City Centre, Inggris, setelah semua anggota rombongan dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab PCR yang keluar pada Sabtu (13/3) lalu. Demi memulihkan daya tahan tubuh yang agak menurun karena perjalanan panjang, Praveen Jordan dkk pun langsung menjalani latihan kardio demi memaksimalkan persiapan jelang All England 2021 BWF World Tour Super 1000.

Menurut Kepala Sub Bidang Pengembangan Sport Science PP PBSI, Iwan Hermawan, latihan kardio tersebut merupakan pemulihan awal setelah menempuh perjalanan panjang dari Tanah Air menuju Birmingham. Pengembalian daya tahan atlet menjadi fokus utama pada sesi latihan kali ini.

“Kemarin kami terbang sekitar 16-17 jam dan ada proses jetlag juga. Jadi di latihan awal Senin ini saya memberikan program latihan untuk kardio, mengembalikan lagi kondisi cardiovascular, daya tahan cardiovascular jantung dan paru mereka. Karena ini penting, daya tahan itu menjadi modal dasar dari common fisik yang ada pada seorang atlet,” jelas Iwan Hermawan dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Jadi setelah hasil swab test PCR negatif semua, hari ini sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh panitia pelaksana, kita bisa menggunakan fasilitas gym untuk latihan awal setelah kita datang ke Birmingham ini,” lanjutnya menambahkan.

Protokol kesehatan yang ditetapkan panitia penyelenggara All England 2021 BWF World Tour Super 1000 ini cukup ketat. Kapasitas gym yang biasanya berkapasitas 20 orang hanya boleh digunakan untuk enam orang dalam satu sesi latihan.

“Ruangan gym-nya sebenarnya agak besar, kapasitas sekitar 20 orang. Tapi karena ada protokol kesehatan, kami hanya diberikan jatah untuk enam atlet dalam satu periode latihan. Periode latihannya itu hanya 45 menit, walaupun kami punya kesempatan latihan satu jam. Waktu 15 menitnya mereka gunakan untuk sterilisasi tempat sebelum digunakan grup berikutnya,” tuturnya.

“Saya berikan latihan-latihan di treadmill dan sepeda. Kita pakai program latihan interval. Intensitasnya sedikit tinggi, tapi volumenya tidak terlalu panjang, sekadar untuk mengembalikan kondisi fisik mereka,” tandasnya.