"Dukungan suporter tuan rumah pasti tinggi, tapi kami juga pernah mengalami, semifinal China Open misalnya. Itu, kan, ramai banget jadi kami sudah tahu rasanya," kata Jafar melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, Jumat (12/12), di Gymnasium 4, Thammasat University Rangsit Campus, Pathum Thani.
Sementara itu, Felisha menilai, bertanding Dechapol/Supissara menuntut antisipasi terhadap kecepatan serta pola permainan yang menjadi kebiasaan pasangan Negeri "Gajah Putih" tersebut. Di sisi lain, dukungan besar dari publik tuan rumah diprediksi turut menambah tekanan karena atmosfer SEA Games berbeda dari turnamen Tur Dunia BWF. "Hanya kami tidak mau memedulikan itu. Fokus saja ke permainan," tegasnya.
Dalam menghadapi ganda campuran andalan Thailand itu, menurut Jafar, membutuhkan persiapan ekstra. Fokus utama tetap pada mematangkan strategi agar dapat bersaing optimal di hadapan dukungan penuh publik tuan rumah. "Belajar dan evaluasi bagaimana kami kalah kemarin terakhir," katanya.
Berdasarkan statistik pertemuan, Dechapol/Supissara unggul 2-0 atas Jafar/Felisha melalui kemenangan pada Thailand Open 2025 dan French Open 2025.
Jafar/Felisha melaju ke semifinal setelah mengalahkan wakil Myanmar, Hein Htut/Thet Htar Thuza. Mereka membutuhkan waktu selama 22 menit untuk meraih kemenangan dua gim langsung 21-8, 21-5. "Puji Tuhan hari ini bisa bermain lebih baik daripada kemarin. Bermain lebih nyaman juga daripada kemarin," tanggap Felisha.
"Memang dari diri saya sendiri memang merasa kalau performanya lebih baik daripada kemarin dan itu yang diharapkan. Untuk besok semoga bisa jauh lebih baik lagi daripada hari ini," pungkasnya.


