"Memang intensitas pertandingan hari ini sangat tinggi, semua sama-sama ingin menang," kata Ana melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Sayang memang di gim ketiga, ini bukan hasil yang kami harapkan. Tapi kami sudah berusaha, semaksimal mungkin kami berjuang. Ini jadi pelajaran ke depan," tambahnya.
Ana mengakui, keputusan koreksi dari wasit pada sejumlah poin krusial cukup memengaruhi jalannya pertandingan. Menurutnya, hal tersebut terjadi ketika ia dan Trias tengah berada dalam tekanan dan berupaya keluar dari kondisi itu untuk mencari poin, sehingga setiap keputusan di momen penting terasa sangat menentukan terhadap ritme dan fokus permainan. "Tapi di luar itu, kami melakukan beberapa kesalahan saat sudah unggul di gim ketiga," katanya.
"Mau dibilang apa, memang momen tadi, linesman sudah bilang out tapi dikoreksi umpire," Trias, menambahkan.
Saat unggul, Pearly/Thinaah justru tampil lebih disiplin dalam mengontrol permainan, sementara mereka justru terburu-buru dalam upaya meraih poin, sehingga memengaruhi konsistensi permainan mereka. "Kami juga kurang inisiatif untuk mengambil keputusan dalam sisi penyerangan," ujar Ana.
"Tetap bersyukur dengan medali perak ini, jadi modal untuk kami ke depannya lebih baik dan berlatih lebih semangat lagi," demikian Trias.


