Taipei Open 2025 - Komunikasi Jadi Penentu Kemenangan Dejan/Fadia

Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Humas PP PBSI)
Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Taipei City | Ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti, melaju ke final Taipei Open 2025 seusai menghentikan perlawanan pasangan Jepang, Yuichi Shimogami/Sayaka Hobara, Sabtu (10/5). Bertanding di Taipei Arena, Taipei City, Taiwan, Dejan/Fadia menang dua gim langsung 21-19, 21-17. Kemenangan diraih berkat komunikasi yang baik selama laga berdurasi tempo 48 menit tersebut.

"Alhamdulillah, hari ini menang dan memang pertandingannya juga tidak mudah, bermain juga cukup sengit, dan cukup rame di lapangan tadi. Alhamdulillah untuk hari ini," ujar Dejan kepada Djarum Badminton.

Lebih lanjut mantan pasangan Gloria Emanuelle Widjaja ini mengungkapkan, di gim pertama, mereka dapat meraup banyak poin dan unggul cukup jauh atas Shimogami/Hobara. Dejan/Fadia menguasai jalannya pertandingan di paruh pertama gim pembuka dan mengakhiri interval gim pertama dengan keunggulan 11-4 hanya dalam waktu lima menit.

Selepas jeda, Shimogami/Hobara mengubah gaya bermain lebih menyerang. Duo "Negeri Sakura" itu mendapatkan momentum hingga membuat selisih skor dengan lawan menjadi 15-14. Namun, Dejan/Fadia dapat mempertahankan keunggulan hingga mengantongi lima game point. Mereka mengunci kemenangan gim pertama dengan skor 21-15, setelah pengembalian Shimogami jatuh di luar lapangan. "Memang mereka juga mengubah pola permainan dan akhirnya mereka bisa mendapatkan poin banyak dan di set pertama sampai 19-20, hampir kekejar," jelasnya.

"Ya, kita cuma fokus (satu poin) demi satu (poin) saat kekejar. Terus berkomunikasi juga sama Fadia dan kita yakin satu sama lain. Alhamdulillah kita bisa tetap bisa menjaga di set pertama dan mengambil set pertama," Dejan, menambahkan.

Di gim kedua, kedua pasangan bermain dengan tempo cepat. Namun, Shimogami/Hobara yang mendapatkan banyak poin dari pola permainan ini dan tetap unggul sejak awal gim hingga jeda. Shimogami/Hobara unggul 11-9 di interval gim kedua. Selepas jeda, perebutan poin di antara kedua pasangan kembali berjalan ketat. Selisih skor tak pernah lebih dari tiga poin, sampai Dejan/Fadia meraih tiga match point.

"Di gim kedua itu memang cukup banyak reli-reli. Banyak satu-dua kali dipukul mati. Saya juga merasanya capek. Cuma saya lihat, mereka juga saya rasa lebih capek daripada saya," tuturnya.

"Karena mereka juga akan main rangkap, main double juga, jadi saya lebih yakin di sana, sih. Jadi saat saya merasanya capek, saya lihat musuh juga pasti lebih capek daripada saya," jelas Dejan.

Pasangan peringkat ke-65 dunia itu memenangi gim kedua dengan skor 21-17, setelah kok pengembalian dari Shimogami jatuh di sisi kanan luar lapangan lawan. "Jadi saya cuma nahan dan Alhamdulillah di set kedua bisa unggul dan bisa menang," pungkasnya.