Target Satu Emas di Paralimpiade Tokyo 2020

Shuttlecock Feeder (Foto: BADMINTONPHOTO/Raphael Sachetat)
Shuttlecock Feeder (Foto: BADMINTONPHOTO/Raphael Sachetat)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Setelah Olimpiade Tokyo 2020 ditutup, Minggu (8/8), kini Komite Paralimpiade Nasional (NPC Indonesia) bersiap memboyong kontingen Indonesia ke Paralimpiade Tokyo 2020. NPC Indonesia optimstis, minimal satu keping emas dapat diraih di ajang yang digelar pada 24 Agustus-5 September 2021 ini. Bulu tangkis menjadi tumpuan bagi Indonesia untuk meraih medali emas di pergelaran olahraga empat tahunan tersebut.

"Target satu emas itu diharapkan dari tim bulu tangkis paralimpiade. Setidaknya, mereka punya pengalaman berharga mendapat empat emas, tiga perak, dan empat perunggu pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Paralimpiade 2019 di Basel, Swiss," ujar Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia Rima Ferdianto, mengutip laporan Kompas, Rabu (11/8).

NPC Indonesia juga menyebutkan, 23 atlet di tujuh cabang olahraga diharapkan juga dapat mencapai target tembus 60 besar pada Tokyo 2020. Target itu lebih tinggi daripada prestasi di Rio 2016, yakni membawa pulang satu perunggu dan berada di posisi ke-76 dunia dari 83 peserta.

Di cabang olahraga bulu tangkis, lima atlet putra dan dua ptri menjadi andalan untuk merebut medali emas dari enam nomor yang diikuti. Mereka adalah Dheva Anrimusthi, Suryo Nugroho  (tunggal putra SU5), Leani Ratri Oktila (tunggal putri SL4), Hary Susanto/Leani (ganda campuran SL3-SU5), Leani/Khalimatus Sadiyah (ganda putri SL3-SU5), Fredy Setiawan (tunggal putra SL4), Ukun Rukaendi (tunggal putra SL3), Ukun/Hary (ganda putra SL3-4), dan Khalimatus (tunggal putri SL4).

"Kami berharap salah satu dari mereka bisa menyumbang emas pertama bagi Indonesia di Paralimpiade modern ini, setelah terakhir kali di Paralimpiade format lama, 40 tahun lalu (dua emas di Paralimpiade Arnhem 1980)," demikian Rima.

Kontingen paralimpiade yang terdiri atas atlet, pelatih, tenaga pembantu, dan ofisial, bertolak menuju Jepang pada 17, 18, 19, 20, dan 23 Agustus. Mereka dipimpin oleh Chef de Mission Andi Herman.