(Vietnam Open) Faktor Non-Teknis Jadi Sorotan Pelatih Ganda Putri

Chafidz Yusuf (tengah) saat memberikan pengarahan kepada Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris.
Chafidz Yusuf (tengah) saat memberikan pengarahan kepada Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Faktor non-teknis ternyata masih menjadi kendala bagi beberapa ganda putri Indonesia saat berlaga di ajang Vietnam Open 2019 BWF Tour Super 100 yang berlangsung di Nguyen Du Club, Ho Chi Minh, mulai 10 hingga 16 September, kemarin. Hal tersebut tentunya cukup menjadi soratan tersendiri bagi Asisten Pelatih Ganda Putri Indonesia, Chafidz Yusuf yang mendampingi para srikandi Indonesia di Vietnam.

Sektor ganda putri sukses membawa pulang satu gelar juara melalui pasangan Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris yang menang 21-18 dan 21-17 atas wakil Tiongkok, Huang Jia/Zhang Shu Xian di partai final Vietnam Open 2019 BWF Tour Super 100, kemarin. Menurut kaca mata Chafidz, ketenangan dan keyakinan di lapangan menjadi kunci kemenangan ganda putri peringkat 12 dunia itu.

Meski berhasil menggondol satu gelar juara, namun penampilan tiga wakil ganda putri dinilai masih belum maksimal. Seperti Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah misalnya. Peraih gelar juara Russia Open 2019 BWF Tour Super 100 itu harus terhenti di babak perempat final setelah tumbang dari pasangan Jepang, Erina Honda/Nozomi Shimizu dengan skor 17-21 dan 19-21.

“Penampilan Ketut/Tania kali ini boleh dibilang masih kurang konsisten, kadang bagus kadang hilang fokus, khususnya Tania yang sering kurang bisa membaca akan adanya perubahan pola lawan. Kedua pemain ini masih harus lebih diperhatikan lagi terutama pukulan yang harus safe,” kata Chafidz Yusuf.

Selanjutnya, pasangan muda Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto yang harus berjuang dari kualifikasi, akhirnya tersingkir di babak pertama setelah kalah tipis 21-14, 20-22 dan 20-22 atas ganda putri Tiongkok, Liu Xuan Xuan/Xia Yu Ting. Sama seperti pasangan Ketut/Tania, faktor non-teknis dinilai Chafidz masih menjadi kendala dalam penampilan semifinalis Chinese Taipei Open 2019 BWF World Tour Super 300 itu.

“Fadia/Ribka pun kalau penampilannya secara teknis cukup bagus, cuma memang masih butuh waktu untuk lebih bisa kuasai faktor non-teknisnya, seperti misalnya masih kurang tenang di lapangan,” ungkapnya.

Selain itu, pasangan Yulfira Barkah/Agatha Imanuela juga belum berhasil berbicara banyak. Yulfira/Agatha langsung tersisih di babak pertama setelah dikalahkan rekannya sendiri, Ketut/Tania dengan skor 12-21 dan 15-21.

“Saya kira mereka semua ini yang harus lebih diperhatikan adalah masalah non-teknis. Sebetulnya ganda putri ini masalah besarnya kan ada di diri mereka sendiri. Pada saat di lapangan kita sebagai pelatih pun selalu mengingatkan dan memberikan arahan bagaimana cara mengatasi masalah non-teknis tersebut,” pungkasnya.