"Kami sempat kaget di awal pertandingan, karena lawan langsung menyerang dengan agresif dan start kami agak telat. Harusnya kami bisa menang," kata Lintang melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Di gim kedua, lanjut Lintang, kondisi lapangan yang lebih menguntungkan membuat mereka tampil lebih percaya diri dalam menurunkan bola, apalagi ketika berada di posisi "menang angin". Memasuki gim penentuan, kepercayaan diri mereka semakin meningkat dengan pola permainan yang lebih mantap, sehingga mampu menguasai awal pertandingan dan merebut kemenangan.
Sementara, Janie berpendapat, Meski bukan pasangan tetap, mereka tetap berusaha tampil kompak di lapangan. Ia mengaku sempat ada momen saling ragu dalam mengambil bola, tetapi hal tersebut diantisipasi dengan komunikasi yang baik guna menentukan siapa yang harus mengambil setiap bola agar permainan tetap solid. "Jadi kami fokus ke tanggung jawab masing-masing," katanya.
Pertemuan dengan Wei/Yue kali ini menjadi pelajaran berharga bagi mereka. Janie menegaskan pentingnya untuk tidak kembali kalah start di laga berikutnya, lalu berusaha memperbaiki segala kekurangan yang muncul di pertandingan tersebut. "Kunci kemenangan kali ini tenang dan percaya diri," pungkasnya.


