"Kami baru dipasangkan pada pertandingan kali ini, untuk chemistry saya rasa tidak ada kesulitan, di luar lapangan kami saling ngobrol serta di lapangan kami sudah latihan bareng juga untuk menyatukan chemistry dan pola-pola permainan, untuk adaptasinya juga cukup cepat," jelas Jania kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Lebih lanjut Jania menjelaskan, kendala yang dihadapi mereka dalam pertandingan kali ini adalah penyesuaian dengan kondisi lapangan, terutama arah dan embusan angin. Namun, hal tersebut tidak terlalu berdampak pada performa mereka, sebab proses adaptasi berjalan cukup cepat sehingga permainan dapat tetap berlangsung dengan baik dan stabil sejak awal gim.
Sementara, Salsa menyatakan, pertemuan melawan pasangan Eropa tersebut bukan yang pertama bagi partnernya, Jania, yang sebelumnya sudah tiga kali berhadapan dengan mereka. Dengan gaya permainan khas Eropa yang berbeda dari pemain Asia, Salsa sempat terbawa pola lawan di gim pertama, tetapi akhirnya mampu menyesuaikan ritme permainannya. "Setelah diberikan arahan oleh pelatih kami bisa bermain sesuai pola permainan kami," tuturnya.
Di sisi lain, format pertandingan dengan sistem 15 poin dinilai Jania ideal karena durasinya pas, tidak terlalu singkat maupun panjang. Mereka pun dapat menjaga stamina sekaligus mempercepat ritme permainan di lapangan.
Salsa/Jania bertemu dengan pasangan Kanada, Jadalynn Lee/Thalia Leann Se, di babak 32 besar. Menanggapi laga tersebut, Salsa berujar, "Persiapan untuk besok mungkin lebih ke evaluasi hasil main tadi, minta solusi ke pelatih juga. Komunikasi juga penting dan tadi saat poin ketinggalan komunikasi kami bagus dan itu perlu di tingkatkan lagi."


