(World Championships 2018) Kevin/Marcus Mendapat Perlawanan Sengit

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Foto PBSI)
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Foto PBSI)
Internasional ‐ Created by KEM

Pasangan nomor satu dunia asal Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dipaksa kerja keras dalam pertandingan di babak kedua World Championships 2018. Pertarungan tiga game harus dijalani saat melawan Han Chengkai/Zhou Haodong (Tiongkok), yang akhirnya dimenangkan oleh Kevin/Marcus dengan skor 18-21, 21-14 dan 21-18.

Laga ini merupakan pertemuan pertama bagi kedua pasangan. Di game pertama, Kevin/Marcus bermain di bawah tekanan karena masih mencari formula terbaik untuk mengatasi kecepatan dan serangan tajam bertubi-tubi yang dihujankan Han/Zhou.

"Lawannya tidak mudah dimatikan, mereka fight nya luar biasa. Selain itu mereka mainnya nothing to lose banget, jadi tadi dapat speed nya dan jarang membuat kesalahan sendiri," kata Marcus.

"Kami merasa tidak tampil maksimal, belum bisa mengeluarkan seratus persen kemampuan kami. Tapi seharusnya besok kami main lebih baik karena hari ini sudah tanding cukup sengit," jelas Kevin.

Kevin/Marcus yang merupakan unggulan pertama ganda putra, adalah ujung tombak tim Indonesia untuk meraih gelar. Kevin/Marcus tentunya juga mendambakan gelar juara dunia yang merupakan gelar bergengsi selain olimpiade.

"Tekanan pasti ada, namanya kan kejuaraan besar. Tetapi kami nggak mau memikirkan itu, jalani saja, nikmati permainan," tutur Marcus.

Sementara itu, pasangan Tiongkok mengaku cukup kaget mereka bisa memberikan perlawanan sengit kepada pasangan rangking satu dunia.

"Kami merasa sudah melakukan yang terbaik dan selalu menekan lawan, tapi mereka punya mental yang stabil selama pertandingan, mereka menunggu kami untuk melakukan kesalahan. Lawan memberikan kami tekanan dari segi kecepatan dan konsistensi. Kami masih kalah dari segi mental dan pengalaman," ungkap Han/Zhou.

"Kami tidak menyangka bisa memberikan perlawanan sengit ke mereka. Sayangnya di saat-saat kritis, kami tegang, jadi banyak membuat kesalahan. Jika kami bertemu lagi dengan mereka, kami yakin bisa tampil lebih baik," ujar Zhou.

Sumber: PBSI