Butuh waktu 69 menit bagi Hafiz/Gloria mengamankan kemenangan pertamanya. “Di game pertama, kita mainnya tenang, yakin, usahakan komunikasi sama partner bagus. Kita sudah mempelajari lawan, sudah tahu cara mainnya, tinggal terapkan di lapangan. Karena kita tenang, jadi lebih enak mainnya,” ujar Hafiz Faizal.
Hasil manis ini sekaligus menjadi modal penting bagi pasangan ganda campuran peringkat 12 dunia tersebut. “Kita sudah punya modal dengan kemenangan ini, kita harus tingkatkan penampilan kita dan evaluasi kekalahan di game kedua tadi. Usahakan jangan sampai terulang lagi, di world tour finals, semua pertandingan itu seperti babak final, jangan sampai lengah, satu poin itu sangat berharga sekali. Kuncinya tenang dan yakin sama permainan kita,” katanya.
Hafiz/Gloria sebetulnya punya kesempatan menang dengan dua game langsung. Saat unggul 15-10 di game kedua, Watanabe/Higashino perlahan mulai bangkit dan menyusul ketertinggalan poin. Wakil Jepang itu berhasil mengambil alih kendali permainan dan mencuri kemenangan di game kedua. Sebaliknya, pada game penentuan, giliran Hafiz/Gloria yang berhasil membalikkan keadaan saat tertinggal 16-18 sampai akhirnya memenangkan pertandingan.
Gloria Emanuelle Widjaja menilai pertarungan tadi berlangsung sama kuat. Baik dirinya maupun lawan, sama-sama tidak mudah mencuri poin. “Bola di sini berat, mereka tidak bisa begitu saja mematikan kita dan kita pun sebaliknya. Tadi adu kuat dan jaga fokusnya. Di game kedua kita tiba-tiba bingung dan tersusul lawan karena kita terbawa irama permainan lawan yang lambat,” jelas Gloria.
Kemenangan ini menjadi bekal bagi Hafiz/Gloria menatap laga berikutnya di fase penyisihan grup B BWF World Tour Finals 2018. Selanjutnya, Hafiz/Gloria akan menantang wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.
Sementara itu, pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juga mengamankan kemenangan pertama di grup A dengan mengalahkan pasangan Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dengan skor 20-22, 21-17 dan 21-13.