Agung: Teman-teman Harus Tahu Bagaimana Performance Saya Sebagai Ketua PBSI

Ketua Umum PP PBSI terpilih periode 2020-2024, Agung Firman Sampurna (kiri) saat menyampaikan visi dan misi di munas PBSI 2020.
Ketua Umum PP PBSI terpilih periode 2020-2024, Agung Firman Sampurna (kiri) saat menyampaikan visi dan misi di munas PBSI 2020. (Foto: PBSI - Nafielah)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Dalam empat tahun ke depan, Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) akan dipimpin Agung Firman Sampurna yang resmi menjabat sebagai Ketua Umum untuk masa bakti 2020-2024. Agung terpilih secara aklamasi setelah menjadi calon tunggal dan mengantongi 23 suara dukungan pada Musyawarah Nasional (Munas) PBSI 2020, Jumat (6/11).

“Saya punya komitmen besar (di PP PBSI). Soal performance, teman-teman sudah tahu bagaimana bagaimana performance saya sebagai Ketua BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Sekarang, teman-temen harus tahu bagaimana performance saya sebagai Ketua PBSI,” kata Agung Firman Sampurna mengutip dari Jawapos.com.

Agung yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) mengatakan bahwa dia yakin bisa mengatur waktu dengan baik untuk memimpin PP PBSI. “Kesibukan memang tinggi, tapi teknologi virtual bisa menjembatani. Saat ini, teknologi virtual menjadi solusi dalam mengatur pola manajemen organisasi,” ujarnya.

Setelah terpilih menjadi Ketua Umum, PP PBSI akan segera membentuk kepengurusan baru untuk masa bakti 2020-2024 mendatang. Selain Agung yang menjadi ketua formatur, di sana juga ada Manuel HV Pangkong (Papua Barat), Eduart Wolok (Gorontalo), Alex Tirta (DKI Jakarta), dan Edi Sukarno (Riau). Tim formatur memiliki waktu 30 hari untuk menyusun, mewujudkan, dan meresmikan kepengurusan baru.

Salah satu hal mendasar yang akan dilakukan Agung dalam kepengurusan PP PBSI baru adalah membenahi tata kelola keuangan. “Tentang pengelolaan keuangan akan dikelola secara transparan, dikumpulkan sponsor-sponsor terbesar, dan akan dirumuskan bersama siapa yang akan menjadi auditor dari kantor akuntan publik yang ditunjuk. Tujuannya adalah untuk memeriksa keuangan PBSI dan hasilnya akan diumumkan ke publik,” jelasnya.

“Jadi publik dapat mengetahui berapa besar dana yang dikelola PBSI selama satu tahun. Juga bagaimana kualitas pengelolaannya dan digunakan untuk apa saja,” lanjutnya menambahkan.