"Aspek lain yang menjadi penilaian tentu bakat, mental, serta kecerdikan mereka ketika bertanding. Jadi postur sangat dipertimbangkan, kecuali memang atlet itu punya bakat yang sangat istimewa. Tapi kalau tergolong biasa saja, kami tetap mengutamakan postur terutama tinggi badan atau yang punya potensi tinggi," papar Yuni melalui siaran pers Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum pada Kamis (3/7).
Guna menyeleksi atlet yang sesuai dengan kriteria tersebut, menurutnya, selain dibantu jajaran pelatih, tak menutup kemungkinan juga melibatkan dokter spesialis terkait. "Kami juga akan menyiapkan dokter untuk melihat dan memastikan kriteria yang kami inginkan, jadi kalau ragu kami bisa berkonsultasi agar lebih pasti," katanya.
"Yang kami harapkan pada audisi ini bisa menemukan atlet 'paket komplet'," Yuni, menambahkan.
Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum kembali menyelenggarakan Audisi Umum 2025, 8-12 September, di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah. Tahun ini, pencarian bibit pebulu tangkis bertalenta dan bermental juara menyasar tiga kelompok usia yakni U-11 (peserta dengan usia 8-10 tahun atau kelahiran 2015-2017), KU 11 (peserta berusia 11 tahun atau tahun kelahiran 2014), serta KU 12 (peserta dengan usia 12 tahun atau tahun kelahiran 2013) baik putra maupun putri.
Untuk mengikuti Audisi Umum PB Djarum 2025, para calon peserta dapat mendaftarkan diri secara daring melalui laman PB Djarum yang telah dibuka pada 20 Juni 2025. Masa pendaftaran secara daring ajang seleksi bibit pebulu tangkis berbakat guna meraih Djarum Beasiswa Bulu Tangkis dari Bakti Olahraga Djarum Foundation ini masih dibuka hingga 31 Agustus pukul 24.00 WIB. Terhitung hingga 3 Juli pukul 12.00 WIB, pendaftar sudah mencapai 333 peserta, dengan jumlah terbanyak pada kelompok U-11 Putra yaitu 105 peserta.


