"Ini bukan (pasangan) permanen tetapi pasangan dadakan karena mengisi Daniel yang tak main karena cedera dan Rian yang sedang fokus keluarga dulu. Jadi mereka akan main enjoy, mungkin prestasi bisa bagus, karena tidak ada beban," ungkapnya pada Kamis (3/7) di Jakarta, dikutip dari laman berita detik sport.
"Ya harus optimistis, setiap pemain harus punya optimitis yang tinggi," Aryono, menambahkan.
Pasangan Fajar, Muhammad Rian Ardianto, absen dalam beberapa bulan mendatang lantaran tengah fokus dengan keluarga. Adapun, Daniel Marthin, pasangan Fikri, harus menepi sementara waktu karena cedera lutut. Ketidakhadiran Rian dan Daniel menjadi salah satu alasan di balik keputusan PP PBSI untuk memasangkan Fajar dengan Fikri. Selain itu, selaku Top Committed Player, Fajar/Rian dituntut untuk tampil di tiga level teratas Tur Dunia BWF.
Fajar/Fikri akan berlaga pada turnamen level BWF World Tour Super 750 Japan Open 2025, China Open 2025 (Super 1000), dan Macau Open 2025 (Super 300), pada Juli hingga awal Agustus.
Fajar dan Fikri adalah sama-sama pemain depan. Namun, Aryono menilai kesamaan tersebut tak menjadi kendala dalam pertandingan nanti. "Tidak masalah dengan main depan. Dua-duanya laki-laki bisa smes kencang juga. Artinya, kalau sedang berada di depan, ya, fokus saja. Nggak perlu memikirkan ke belakang, karena dua-duanya pemain depan. Misalkan Fikri lagi di depan, Fajar lagi di belakang, ya, sudah masing-masing fokus saja," jelasnya.


