Gregoria Ada Bakat, Fitriani Punya Semangat, Putri KW Diminta Jangan Cepat Puas

Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia) saat tampil di ajang Blibli Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 1000.
Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia) saat tampil di ajang Blibli Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 1000.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Sektor tunggal putri Indonesia memang belum membuahkan hasil manis dalam beberapa tahun terakhir. Gregoria Mariska Tunjung memang pemain berbakat. Tapi sebagai ujung tombak Indonesia di nomor tunggal putri, dia masih memiliki beberapa kendala untuk bisa mencicipi podium juara atau bahkan untuk sekadar naik ke level yang lebih tinggi lagi.

Legenda tunggal putri Indonesia yang sukses meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susy Susanti mengaku sedikit ‘gregetan’ melihat kondisi Gregoria cs belakangan ini. “Betul, pasti ada greget juga. Kayak mau bilang, aduh kamu gimana sih?” ungkap Susy Susanti sebagaimana dikutip dari hasil wawancara dengan cnnindonesia.com.

“Tetapi kembali lagi, juara itu bukan hanya karena bakat, tetapi juga kemauan dan kerja keras. Itu yang sering saya gemas melihat tunggal putri. Jorji (Gregoria Mariska Tunjung) punya bakat, tetapi sebentar-sebentar sakit, sebentar-sebentar sakit. Padahal saya sudah bilang, Ji ayo jaga kondisi, jangan sampai sakit. Sulit bila saat sudah mulai bagus, sakit lagi,” tambahnya menjelaskan.

Gregoria saat ini berada di peringkat 21 dunia. Di bawahnya, ada Fitriani yang menempati nomor 33 dunia. Susy menuturkan bahwa Fitriani sejatinya bisa mendampingi Gregoria untuk bersaing dengan tunggal putri lainnya. Fitriani punya semangat yang tinggi. Namun dia juga masih memiliki kendala teknis maupun non-teknis.

“Fitri, kalau dilihat memang posturnya, untuk bisa sampai ke papan atas agak berat. Namun untuk mendampingi Jorji masih lumayan karena di bawahnya belum ada lagi. Fitri punya semangat yang bagus, tetapi mainnya kurang strategi,” kata Susy.

Dibalik itu semua, belakangan ini sektor ganda putri Indonesia seperti mendapat angin segar menyusul kemunculan pemain muda bertalenta, Putri Kusuma Wardani. Pebulutangkis 18 tahun itu disebut-sebut bakal menjadi tunggal putri masa depan Indonesia.

Beberapa bulan terakhir nama Putri KW tengah naik daun. Pasalnya, dalam dua turnamen internal yang digelar PP PBSI, Putri KW mampu memperlihatkan performa yang apik. Pada ajang Mola TV PBSI Home Tournament 2020, Juli lalu, misalnya. Dia berhasil melesat hingga ke partai final meski akhirnya harus finis sebagai runner up.

Tidak sampai di situ, dua bulan kemudian, di Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020, Putri KW menjadi pemain yang tidak terkalahkan dengan menyapu bersih tiga kemenangan sepanjang turnamen. Tidak tanggung-tanggung, yang dikalahkannya adalah tiga tunggal putri teratas Indonesia. Yakni Gregoria, Fitriani dan Ruselli Hartawan.

Melihat pencapaian tersebut, Susy berharap bila Putri KW tidak lantas puas dengan apa yang sudah didapatnya itu. “Sekarang muncul Putri KW. Semoga dia tidak puas dengan hasil di simulasi kemarin. Dia harus meningkatkan teknik,” tutupnya.