Herry IP Evaluasi Penampilan 3 Ganda Putra Utama Indonesia

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (tim Harimau) mengembalikan shuttlecock.
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (tim Harimau) mengembalikan shuttlecock. (Foto: PBSI - Nafielah)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Kepala Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi menegaskan bila hasil Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020 yang berakhir pekan lalu, tidak akan memengaruhi keputusannya untuk membongkar skuat tim putra Indonesia pada ajang Piala Thomas dan Uber 2020 yang akan berlangsung di Aarhus, Denmark pada 3 hingga 11 Oktober mendatang.

Sektor ganda akan menjadi peran penting untuk tim Thomas Indonesia. Untuk itu, Herry akan tetap membawa pasangan nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2) serta Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (6) ke Aarhus.

Pada ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020, pekan lalu, Fajar/Rian menjadi pasangan tersukses dengan menyampu bersih tiga kemenangan sekaligus mengantarkan tim Rajawali keluar sebagai juara. Atas hasil tersebut, Herry menyebut bila FajRi punya nilai plus tersendiri jika dibandingkan dengan The Daddies dan The Minions.

“Ini bedanya Fajar/Rian dengan Kevin/Gideon dan Hendra/Ahsan yang sudah berkeluarga. Mereka kan masih anak bujangan, tinggalnya di asrama terus, jadi lebih fokus dan latihan terus-menerus. Mereka juga tidak keluar-keluar. Bahkan Sabtu dan Minggu mereka masih latihan sendiri. Dalam turnamen ini, mereka lebih siap dibandingkan dua ganda di atasnya. Tapi, apapun hasil turnamen ini, saya tetap akan membawa tiga ganda terbaik kita ke Piala Thomas. Terlalu riskan untuk mengganti mereka. Karena mereka yang terbaik dari yang kita punya,” ungkap Herry Iman Pierngadi mengutip dari Jawapos.com.

Sedangkan Kevin/Marcus tercatat hanya mendulang satu kemenangan atas Hendra/Ahsan. Dua pertandingan lainnya, mereka kalah dari FajRi dan pasangan muda, Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando. “Pemainan Kevin/Gideon belum greget dan itu tampak banget. Mungkin karena lawannya temen sendiri dan ini cuma pertandingan simulasi. Mereka memang belum balik seperti dulu,” katanya.

“Saya kira, kondisi mereka masih di angka 60 sampai 70 persen. Memang harus diakui, persiapan mereka di simulasi ini belum maksimal. Tapi, kalau melihat level Kevin/Gideon sebagai ganda nomor satu dunia, nggak akan lama untuk mengembalikan kondisi mereka ke puncak pemainan. Sekarang, tinggal memperkuat latihan agar mereka cepat mencapai kondisi 100 persen,” lanjut Herry menambahkan.

Sementara itu, hasil minor justru didapat Hendra/Ahsan. The Daddies terpaksa harus menelan tiga kekalahan sepanjang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020. “Saya akui, Hendra/Ahsan memang belum maksimal. Ada sedikit kendala juga. Kaki kanan Hendra ada yang kaku. Jadi dia tidak berani kalau main habis-habisan,” ungkapnya.

“Takutnya kalau dipaksakan malah cedera. Kalau sudah cedera, maka situasinya akan menjadi sulit. Memang harus dijaga kondisi fisiknya supaya nanti waktu pertandingan sesungguhnya bisa fit dan maksimal,” tutup Herry.