Nova: Kalau Belum Terlalu Aman, Sebaiknya Jangan Buru-buru

Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto (kiri).
Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto (kiri). (Foto: PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Akhir Mei lalu, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah merilis jadwal turnamen yang telah diperbarui untuk sisa kalender 2020 setelah mengalami sejumlah penundaan atau penangguhan terhitung sejak 16 Maret lalu. Bila sesuai rencana, sisa kompetisi 2020 akan dimulai kembali pada 1 September lewat kejuaraan Chinese Taipei Open 2020 BWF World Tour Super 300.

Pelatih Ganda Campuran Indonesia, Nova Widianto mengatakan, apabila kondisi dunia belum betul-betul stabil, sebaiknya jangan dulu dipaksakan untuk segera menggelar turnamen, walaupun sebetulnya hal itulah yang sangat dibutuhkan anak asuhannya untuk meningkatkan ranking dunia.

“Kalau belum terlalu aman, sebaiknya jangan terlalu buru-buru, jangan dipaksakan karena akan sangat berbahaya untuk para atlet. Tapi di sisi lain, turnamen itu sendiri sangat penting bagi ranking dunia anak-anak (Praveen Jordan dkk),” kata Nova Widianto dalam konfrensi pers virtual, Kamis (11/6).

Sementara itu, Kepala Pelatih Ganda Campuran Indonesia, Richard Mainaky juga sepakat dengan Nova terkait keselamatan para atlet. Namun, Richard lebih menyoroti adanya peluang besar bagi Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja untuk mendongkrak peringkat dunianya andai sisa kompetisi 2020 kembali digelar.

Sampai akhir tahun nanti, sejumlah turnamen yang tersisa di kalender BWF tidak akan masuk ke dalam perhitungan poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Meski begitu, hal tersebut dianggap Richard sebagai bekal penting bagi kedua pasang anak didiknya sebelum melanjutkan kualifikasi Olimpiade pada awal 2021 nanti.

“Saya rasa (turnamen di sisa musim kompetisi) ini sangat bagus untuk ajang pemanasan. Apalagi setelah All England, belum ada turnamen lagi. Jadi jika kompetisi bisa kembali dimulai, tentunya akan bagus dan bisa dijadikan sebagai acuan evaluasi juga sebelum ke Olimpiade nanti. Nggak masalah. Dan juga, walaupun tidak masuk ke poin kualifikasi Olimpiade, poin dari sisa turnamen ini kan tetap masuk ke dalam ranking dunia, dan ada price money-nya juga buat anak-anak,” bebernya kemudian tertawa.

Sebelum benar-benar kembali melanjutkan sisa kompetisi musim 2020 yang sempat tertunda akibat pandemi COVID-19, Richard dan Nova secara bertahap gencar menerapkan program latihan yang difokuskan kepada masing-masing anak asuhnya.

“Program sejak awal Juni ini kita lebih fokus ke peningkatan individu dan kebugaran fisik. Karena kita belum bisa melakukan latihan dengan intensitas seratus persen. Kenapa belum bisa? Karena dalam keadaan seperti ini, sebagaimana saran dokter, kita belum direkomendasikan untuk berlatih terlalu berat supaya imunitas tubuhnya bisa tetap terjaga,” tutup Richard.