"Fajar/Fikri ini adalah pasangan dadakan. Rian sedang menunggu proses kelahiran anak pertamanya. Jadi memang dia tidak bisa mengikuti turnamen di Jepang dan China," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Eng Hian kepada wartawan, Rabu (18/6), di Cipayung, Jakarta.
"Sedangkan Fajar/Rian adalah Committed Player yang wajib main di turnamen (level) 750 dan 1000. Kondisinya Fikri juga lagi tidak ada partner. Untuk menutupi hal itu, kewajibannya Fajar/Rian itu bisa dimasukkan. Salah satu saja sudah tidak akan kena sanksi dari BWF," tambah pria yang biasa disapa Didi ini.
Pada kesempatan tersebut Didi juga mengungkapkan, seusai Indonesia Open 2025 beberapa pekan lalu, para pengurus PP PBSI serta telah menggelar diskusi terkait opsi lain bagi Fikri, jika Daniel masih harus menjalani masa pemulihan. Satu di antara opsi tersebut adalah menempatkan salah satu pemain dari skuad pratama ganda putra sebagai pasangan baru Fikri.
"Kita sudah ada diskusi dengan Ketua Umum, Pak Wakil Ketua Umum I, dan pelatih. Jadi harus sudah membuat rencana untuk Fikri seperti apa. Ya, mudah-mudahan secepatnya sudah ada keputusan," katanya.
"Opsi pertama adalah ganda putra pratama," demikian Didi.


