Meski begitu, PP PBSI tetap menjalankan tindakan preventif sesuai dengan prosedur dan aturan-aturan yang berlaku demi menjaga kesehatan para atlet, pelatih dan pengurus lainnya. Lewat rilis yang diterbitkan Badmintonindonesia.org, hal tersebut disampaikan langsung Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto.

“Sebagai bagian dari pemantauan kesehatan atlet selama karantina tertutup di Pelatnas, kita melakukan rapid test kedua dan Alhamdulillah, hasilnya semua negatif,” kata Achmad Budiharto.

PP PBSI memutuskan untuk tetap memusatkan atlet-atletnya di Pelatnas dengan prosedur karantina tertutup selama pandemi COVID-19 ini masih merebak. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga keselamatan para atlet, baik dari segi kesehatan, asupan nutrisi dan gizi termasuk memudahkan atlet untuk menjaga kebugaran tubuhnya dengan berbagai sarana dan prasarana yang tersedia di Pelatnas.

“Atlet tetap ada di Pelatnas, memang pada dasarnya mereka diamankan di Pelatnas. Di Pelatnas mereka bisa lebih terjaga kesehatannya supaya tidak terpapar COVID-19. Dari mereka sendiri memang merasa lebih aman jika berada di pelatnas saja,” tuturnya.

Selama menjalani karantina tertutup di pelatnas, para atlet hanya mengikuti latihan kebugaran ringan demi menjaga kondisi kebugaran fisik dengan porsi 40 persen dari program biasanya. “Latihannya memang untuk jaga kebugaran, sesuai dengan kondisi si atlet,” ujarnya.

Lebih lanjut Budiharto mengatakan, meski hasil tes Rapid kedua dinyatakan negatif, namun ia tetap mengimbau kepada seluruh penghuni Pelatnas PBSI untuk tetap menjaga kesehatan serta mematuhi ketentuan physical distancing yang telah ditetapkan pemerintah selama COVID-19 masih mewabah.