Dalam partai puncak, PB Jaya Raya harus mengakui keunggulan Banthongyord dengan skor 0-3. Tunggal pertama Banthongyord, Anyapat Phichitpreechasak, menyumbangkan poin pertama melalui kemenangan dua gim langsung atas Thalita Ramadhani Wiryawan. Pemain yang menghuni peringkat 27 dunia junior BWF ini menang dengan skor identik 21-11, 21-11 setelah bertanding selama 30 menit.
Pertemuan kedua antara Anyapat dan Thalita ini bertolak belakang dengan laga perdana mereka di fase penyisihan grup. Kala itu, Anyapat harus bertarung tiga gim untuk merebut kemenangan dari Thalita denga skor 23-25, 21-15, 21-16 dalam tempo 58 menit.
Tren positif Banthongyord berlanjut setelah ganda putri Kodchaporn Chaichana/Pannawee Polyiam mengunci kemenangan dua gim langsung 21-18, 21-11 atas Jania Novalita Situmorang/Nadia Pritasari dalam tempo 49 menit. Ratnacha Sompoch menyumbangkan kemenangan ketiga Banthongyord sekaligus mengantarkan klub asal Kota Bangkok itu ke podium teratas Polytron Superliga Junior 2023 pada kategori beregu U-17 putri. Ratnacha menang straight games 21-13, 21-17 atas Alfira Deanika, setelah bertarung selama 42 menit.
Pelatih Banthongyord Sakkaya Sootlake menuturkan, meski menang telak, Jaya Raya menurutnya adalah lawan terkuat selama gelaran Polytron Superliga Junior 2023. "Mereka adalah lawan terkuat sehingga pertandingan di final ini merupakan pertandingan yang paling sulit bagi kami," ungkapnya.
Ia juga menyatakan, keluar sebagai juara di kejuaraan Polytron Superliga Junior 2023 bukanlah target utama. Skuad Thailand datang ke Indonesia justru untuk mencari pengalaman bertanding dengan atlet-atlet unggulan Indonesia. "Target utama kami adalah mencari pengalaman," katanya.
"Tak disangka, kami bisa juara, tentunya hasilnya ini sangat menggembirakan bagi seluruh anggota tim," demikian Sakkaya.