Hal tersebut dinyatakan oleh legenda bulu tangkis Indonesia Susy Susanti kepada wartawan, Minggu (18/8) petang, di GOR Djarum, Magelang, Jawa Tengah. "Dari pertandingan-pertandingan ini kita bisa melihat persaingan atlet di usia muda yang juga melibatkan pertarungan dengan pemain-pemain dari sejumlah negara lainnya. Ini kesempatan bagi semua pemain untuk menggali potensi mereka," jelas peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 ini.
"Setiap tahun pasti muncul bibit-bibit baru. Persaingan untuk menembus jenjang nasional itu selalu sengit. Format kejuaraan beregu seperti ini menjadi bekal yang berharga bagi setiap atlet," jelasnya.
Lebih lanjut Susy berpendapat, format kompetisi kejuaraan beregu seperti PSJ turut membantu membangun kekompakan antar-atlet di dalam klub. Selain itu, mental para atlet pun turut ditempa mengingat tekanan dalam kejuaraan beregu berbeda dengan turnamen individu. "Kehadiran kejuaraan beregu ini menjadi angin segar bagi kompetisi di tingkat nasional, mudah-mudahan banyak pelajaran berharga yang dapat mereka ambil dari sini, lalu kembali berlatih lebih keras lagi untuk meningkatkan performance mereka," katanya.
"Kita menaruh harapan besar, peserta-peserta pada PSJ ini dapat menjadi juara, bukan hanya di tingkat nasional, tetapi juga Asia serta nantinya di tingkat dunia," tambah Susy.
Pada PSJ 2024, para pebulu tangkis muda PB Djarum sukses menyapu bersih seluruh gelar juara. Sepanjang penyelenggaraan Superliga Junior sejak 2016, ini adalah kali pertama sebuah klub memboyong seluruh titel kampiun.
Pada edisi tahun ini, PB Djarum memboyong Piala Yuni Kartika (U-17 Putri) dan Piala Hariyanto Arbi (U-17 Putra) pada partai final kategori U-17 yang diselenggarakan Sabtu (17/8). Sehari kemudian, tim U19 Putri PB Djarum mengangkat Piala Susy Susanti dan Piala Liem Swie King (U-19 Putra).