Rionny Isi Kursi Pelatih Utama Tunggal Putri Indonesia

Rionny Mainaky (kedua dari kiri) bersama Mainaky bersaudara.
Rionny Mainaky (kedua dari kiri) bersama Mainaky bersaudara.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akhirnya memutuskan Rionny Frederik Lambertus Mainaky sebagai pengisi kursi pelatih utama tunggal putri Indonesia. Setelah melalui berbagai macam pertimbangan dan kebutuhan, secara resmi, PBSI telah menunjuk Rionny sebagai ‘arsitek’ Gregoria Mariska Tunjung cs, terhitung mulai 1 April 2019 mendatang.

Melalui Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti mengatakan bila tugas Rionny sebagai pelatih kepala tunggal putri utama Indonesia akan didampingi sosok Minarti Timur di kursi asisten dan Herli Djaenudin sebagai pelatih atlet pratama. “Sudah diputuskan Rionny Mainaky menjadi pelatih utama tunggal putri. Resminya mulai melatih tanggal 1 April 2019. Tapi di akhir bulan Maret ini, Rionny sudah ada di Cipayung,” kata Susy Susanti dalam siaran pers PBSI, Jumat (15/3).

Sebetulnya, surat pemanggilan pelatih PBSI terhadap Rionny sudah dilayangkan sejak awal Januari 2019 lalu. Namun, karena alasan keterikatan kontrak sebelumnya bersama Jepang, maka PBSI sendiri baru bisa mengumumkan nama Rionny sekarang ini. Susy mengatakan bila PBSI tak ingin mengganggu komitmen Rionny dengan Jepang yang baru berakhir pasca kejuaraan All England 2019 BWF World Tour Super 1000, pekan lalu.

“Kita mau saling jaga. Karena dia masih terikat kontrak dengan Jepang, kita tidak mau mengganggu. Kita ada kode etik juga. Kita tidak mau kontrak Rionny dengan Jepang kemarin, terganggu di tengah jalan. Kita dari PBSI dan Rionny juga sepakat hubungan kita dengan Jepang kedepannya akan tetap baik,” jelasnya.

Berbekal pengalaman Rionny yang telah berhasil mengasah kemampuan pebulutangkis putri Jepang dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan, diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan mengembalikan masa emas tunggal putri Indonesia. Selain itu, PBSI melalui Susy juga berharap bila Rionny bisa saling bersinergi dengan pelatih tunggal putri lainnya.

“Background Rionny yang lama di Jepang kan sudah paham mengenai karakter dan kebiasaan atlet sana. Lalu juga untuk penanganan dia juga untuk semua lini. Sebelumnya di klub Jepang sudah memegang ganda campuran, tunggal putri, tunggal putra. Saya pikir dia bisa combine untuk melatih di sini. Kebutuhan kita saat ini semuanya ada di Rionny. Dan dia mau pulang ke Indonesia juga. Pas juga kontrak dia selesai. Bukan suatu kebetulan, tapi saya pikir memang jodohnya,” tutur Susy.

“Di sisi lain, visi misi Rionny dengan para pelatih tunggal putri Indonesia saat ini cocok. Sekarang kan tunggal putri juga sudah mulai menunjukkan ada kemajuan. Jadi saya mau Rionny dan Minarti menjadi satu tim yang solid,” tandasnya.