Berkaca pada hasil di tiga kejuaraan Seria Asia 2020, Januari lalu, Indonesia hanya meraih satu gelar juara lewat ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky mengatakan bahwa yang menjadi kendala tim bulutangkis Indonesia saat ini adalah faktor non-teknis. Yakni berkaitan dengan motivasi dan mental bertanding. Sebab menurut dia, secara teknis, kemampuan para pemain Indonesia masih berada di level atas.
“Di turnamen itu kan belum full seluruh negara (turun). Untuk di Thailand kemarin saya lihat pemain negara lain punya motivasi yang sangat tinggi. Motivasi juaranya sangat tinggi. Sama halnya dengan Greysia/Apriyani saat menjuarai Yonex Thailand Open. Mungkin yang lain mentalnya masih agak goyang. Itu yang saya lihat. Dan itu jadi kendala sekali,” jelas Rionny kepada Djarumbadminton.com.
“Kalau dibilang lambat (progresnya, Red) ya tidak. Ada beberapa pemain kita yang punya motivasi lebih tinggi. Buktinya Daniel/Leo. Jadi sebenarnya kendala (teknis) sih nggak ada. Evaluasi dari Thailand kemarin sudah kami benahi. Tinggal kita lihat saja di All England nanti. Itu yang saya perhatikan,” sambungnya menambahkan.
Sementara itu, Rionny optimistis bila para pebulutangkis Indonesia bisa lebih baik, terutama untuk kejuaraan All England 2021 BWF World Tour Super 1000 yang dijadwalkan berlangsung pekan depan.
“Dua mingu ini benar-benar serius (persiapannya), saya pikir mereka memang ingin juara. Mereka sudah mempersiapkan ekstra untuk menghadapi turnamen ini. Saya harap mereka bisa lepas dan maksimal di sana. Kalau mereka siap, harapannya dapat gelar sebanyak-banyaknya. Paling jelek ya dapat satu (gelar). Tinggal bagaimana kita memoitor kondisinya,” tutup Rionny.