Target di Seri Asia Sederhana, Antisipasi Hadapi Olimpiade Tokyo

Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia) menyambut pengembalian.
Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia) menyambut pengembalian.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Dalam beberapa hari lagi, dua turnamen Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 dan BWF World Tour Finals 2020 akan dihelat. Tim bulutangkis Indonesia pun sudah bersiap untuk ambil bagian pada seri Asia ini. Mengawali awal tahun dengan tiga turnamen besar, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky mematok target sederhana. Yakni beradaptasi dengan atmosfer pertandingan dan mengantisipasi peta kekuatan lawan jelang Olimpiade Tokyo 2020 pertengahan tahun nanti.

“Ya memang semuanya baru dimulai lagi. Ini menjadi tantangan baru. Setelah ada pandemi Covid-19 ini, para pemain harus kembali beradaptasi lagi dengan atmosfer pertandingan. Ini tentu tidak mudah karena selama sembilan bulan, pemain tidak pernah turun bertanding. Jadi tiga turnamen di Thailand itu sangat penting karena juga sebagai bagian untuk menghadapi Olimpiade Tokyo nanti yang persaingannya jauh lebih sulit,” kata Rionny Mainaky dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Meskipun begitu, tetap ada nilai positifnya. Kita jadi tahu bagaimana cara untuk menghadapi kondisi pandemi ini. Antisipasinya seperti apa dan apa yang harus dipersiapkan? Kan, pandemi Covid-19 ini tidak ada yang tahu akan sampai kapan berakhir. Jadi banyak hal teknis dan nonteknis, serta pelajaran yang bisa di ambil dari pertandingan Thailand ini,” sambungnya menambahkan.

Lebih lanjut Rionny menuturkan bahwa incaran terbesar bulutangkis Indonesia tahun ini adalah kembali merebut medali emas Olimpiade. “Kalau target utama, tahun ini ada Olimpiade. Kita jangan sampai hilang fokus. Tentu targetnya adalah merebut medali emas. Target kita tentu mau juara di Olimpiade Tokyo,” tuturnya.

“Tetapi, dalam pertandingan pembuka di Thailand nanti, kita juga tidak bisa mengabaikan. Karena dari turnamen ini, kita jadi tahu bagaimana kemampuan dan kualitas teknik para pemain kita setelah sembilan bulan hanya berlatih di sini. Bagaimana pula perkembangan lawan. Jadi bisa menjadi bahan evaluasi untuk diperbaiki ke depannya. Jadi kalau punya target, ya dari sekarang harus dipersiapkan. Kalau selama persiapannya bagus, harapannya ke depan juga bisa mencapai hasil bagus di Olimpiade Tokyo,” imbuhnya.

Meski tengah dalam kondisi keterbatasan akibat wabah virus korona, namun Rionny tetap optimistis bila tradisi emas Olimpiade Indonesia bisa terus berlanjut di tahun ini.

“Ya, harus! Kita wajib yakin. Sepanjang persiapannya maksimal, harapan itu ada. Saya sangat yakin karena kualitas para pemain yang kita miliki memang sangat bagus. Jadi saya harus yakin dapat merebut emas di Olimpiade Tokyo nanti. Hanya, untuk meraihnya perlu perjuangan, kerja keras, semangat, disiplin, dan juga pengorbanan. Ya, pokoknya harus mati-matian lah,” tegasnya.