"Kalau minggu lalu pas kita latihan, menurut saya tidak seperti yang saya bayangkan. Kalau di pertandingan, konsistennya suka down. Di latihannya juga saya pikir awalnya kurang, tapi setelah saya coba semua, menurut saya termasuk cukup ya. Memang sedikit di poin-poin terakhir turun, tapi mereka bisa naikin lagi. Tinggal dijaga saja konsistensinya itu," papar Karel kepada wartawan di pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (16/4) pagi.
Selain it, pada mulanya, Karel berpandangan jika para pemain yang memperkuat skuad ganda putri pelatnas memiliki banyak kekurangan. Namun, berdasarkan pantauannya selama satu pekan belakangan, mereka memiliki banyak potensi untuk dibentuk menjadi pasangan tangguh. "Saya punya image kalau mereka mudah menyerah. Saya pikir latihannya kurang. Tapi ternyata nggak, fighting-nya bagus. Makanya saya mulai harus pelajari mereka kenapa di pertandingan begitu sementara latihannya bagus," jelas Karel, yang selama ini melatih di Jepang sebelum kembali ke Tanah Air.
Oleh karenanya, Karel menyatakan, butuh waktu untuk mempertajam kekuatan skuad utama ganda putri pelatnas. Mengingat, ia baru menempati pos kepala pelatih, yang dalam beberapa bulan terakhir digantikan oleh Nitya Krishinda Maheswari selaku asisten pelatih utama ganda putri pelatnas bulu tangkis Indonesia. "Kalau dilihat sementara, targetnya adalah menyaingi atau mengalahkan (pasangan-pasangan) yang di (level) atas. Untuk sementara butuh waktu sedikit lagi, saya mau latih mereka, lalu saya mau coba untuk beberapa pertandingan, kemudian saya evaluasi lagi. Berikutnya saya berharap secepatnya mungkin (naik level)," kata pria berusia 48 tahun ini.
"Saya juga selalu kontak dengan Nitya. Beberapa bulan terakhir saya bisa lihat di YouTube, sambil juga saya kasih arahan ke dia. Saya lihat (kelemahan) mereka punya konsisten saja. Secara teknik main bagus, tapi kalau ditahan sama lawan justru drop. Seharusnya lawannya sulit karena pukulan-pukulan mereka itu bagus," demikian Karel.


