Teknis Sudah Oke, Jonatan Fokus Persiapan Non-teknis

Jonatan Christie (Indonesia) saat menjalani sesi latihan di Pelatnas PBSI. (Foto: PP PBSI)
Jonatan Christie (Indonesia) saat menjalani sesi latihan di Pelatnas PBSI. (Foto: PP PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie mengatakan bahwa proses persiapannya jelang Olimpiade Tokyo 2020 terus menunjukkan hasil positif, terutama dalam segi teknis. Tapi di sisi lain, pemain nomor tujuh dunia itu merasa masih harus meningkatkan persiapan serta fokus dalam segi non-teknis. Sebab menurut dia, apapun bisa saja terjadi di ajang sebesar Olimpiade.

“Persiapan sudah ok, sudah bagus, tinggal balik lagi sih, ini multievent, apalagi ajang Olimpiade semuanya bisa terjadi. Jadi tidak ada yang diunggulkan dalam pertandingannya. Seperti di sepak bola Piala Eropa yang sedang berlangsung, kita bisa lihat tim yang harusnya di atas kertas bisa menang tapi jadi kalah. Hal-hal nonteknis kadang lebih banyak bermain di pertandingan-pertandingan besar termasuk Olimpiade. Itu yang saya coba fokuskan sekarang, hal-hal nonteknis karena kalau teknis sudah lumayan baik,” jelas Jonatan Christie dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Hal nonteknsinya seperti pertama dari pikirannya, bagaimana mengatasi cara masuk lapangannya nanti, itu pasti beda. Lalu dari fokusnya dan juga, perjuangannya harus ada yang beda dari turnamen-turnamen biasa. Pastinya harus lebih keras dan lebih semangat,” sambungnya menambahkan.

Jonatan boleh dibilang cukup sukses setiap kali berlaga di ajang multieven. Buktinya, dia berhasil mempersembahkan medali emas dari ajang Asian Games 2018 di Jakarta dan SEA Games 2017 di Kuala Lumpur. Meski begitu, pencapaian tersebut tak lantas membuat Jonatan besar kepala. Dia bahkan sadar betul jika Olimpiade adalah ajang yang sama sekali berbeda dari multievent lainnya.

“Multievent itu adalah salah satu pertandingan yang lebih banyak orang tahu daripada pertandingan-pertandingan terbuka biasa. Selain itu, kadang multievent terasa lebih merepresentasikan negara. Lebih berasa saja membela Indonesia. Ya walau di ajang lain juga saya membawa nama Indonesia,” tuturnya.

“Suasana dan atmosfer Olimpiade pasti berbeda dengan Asian Games, Olimpiade ajang yang lebih besar walau memang kalau kita bicara bulutangkis kekuatannya masih ada di Asia dan saat itu saya bisa mencapai hasil yang bagus. Tapi tidak bisa dipungkiri sekarang pemain-pemain Eropa juga sangat bagus. Itu menunjukkan persaingan akan ketat di Olimpiade kali ini. Saya tidak merasa tertekan, lebih dibawa enjoy sih. Sekarang bagaimana mengatasi pikirannya, bukan pressure ya. Kan setiap atlet pasti maunya menang dan itu yang saya kontrol, saya pikirkan bagaimana mengatasinya,” tambah Jonatan menjelaskan.

Ketika disinggung mengenai target, Jonatan mengaku ingin mendapat hal yang baik dari keikutsertaan perdananya di panggung Olimpiade tahun ini. “Harapannya bisa dapat sesuatu hal yang baik, kalau untuk dapat medali di Olimpiade pasti semua juga ingin tapi sejauh ini saya mau coba lakukan yang terbaik dulu dan saat masuk di lapangan tunjukkan kalau ini sudah mewakili Indonesia dan siap berjuang mati-matian,” tandasnya.