"Sangat senang Piala Thomas yang kita rebut di Denmark bisa kembali ke Tanah Air. Harapannya, semoga bisa memotivasi dan memberi semangat kepada teman-teman, terutama pemain junior untuk bisa mempertahankan lagi di kejuaraan mendatang," kata Jonatan, dalam siaran pers PBSI di Jakarta.
Piala Thomas dikirim oleh Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF) dari markasnya di Kuala Lumpur, Malaysia. Setelah melalui sejumlah urusan administrasi di Bandara Soekarno-Hatta, Piala Thomas bisa kembali ke markas pusat pembinaan bulu tangkis Indonesia.
Menurut Eddy, kedatangan Piala Thomas akan memberi dampak positif bagi pembinaan bulu tangkis nasional karena akan memotivasi semua pemain untuk lebih berprestasi.
Indonesia kembali merebut Piala Thomas setelah penantian selama 19 tahun, dengan mengalahkan China dengan skor 3-0.
Antara melaporkan, bagi skuad "Merah Putih", keberhasilan ini semakin meneguhkan dominasi dalam turnamen bulu tangkis beregu putra. Hingga kini, Indonesia tercatat menjadi negara peraih gelar terbanyak dengan 14 kali merebut Piala Thomas sejak pertama kali memenangi edisi tahun 1958 di Singapura.
Ketika terakhir merebut Piala Thomas tahun 2002 di Guangzhou, China, saat itu para pahlawan bulu tangkis Indonesia diterima Presiden Megawati Soekarnoputri dan kemudian diarak keliling Kota Jakarta.
Namun, akibat pandemi Covid-19 yang belum berakhir, acara-acara yang melibatkan kerumunan orang banyak terpaksa ditiadakan termasuk selebrasi Piala Thomas.
PBSI menjadwalkan Piala Thomas ini akan ikut memeriahkan perhelatan Indonesia Badminton Festival 2021 di Nusa Dua, Bali, pada 16 November-5 Desember.