"Glo itu sementara waktu memang sedang diusahakan dicarikan partner. Karena fokusnya di luar pelatnas jadi agak sedikit susah (mencari pemain). Jadi kita dari PB Djarum harus ada tujuan dan nggak asal main saja, nggak ada judulnya gitu," kata pelatih ganda campuran PB Djarum Vita Marissa, di sela-sela penyelenggaraan BDMNTN-XL 2025 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (3/10).

"Dulu ketika dipasangkan dengan Dejan (Ferdinnsyah) pun ada tujuan. Begitu pun dengan Rehan, ada tujuan," Vita, menegaskan.

Selama masa vakum Rehan, Vita menilai penunjukkan Vano sebagai langkah terbaik bagi Gloria. Sementara, dengan menurunkan Gloria/Vano di dua turnamen di Vietnam, diharapkan dapat menambah pengalaman bertanding bagi Vano. "Karena Vano itu ranking nomor satu di Indonesia untuk U19. Dia punya kelebihan," tuturnya, mengenai pemain kelahiran Tomohon, Sulawesi Utara, pada 31 Agustus 2007 tersebut.

"Ini adalah yang terbaik versi kita. Dulu, kan, (Praveen) Jordan awalnya gitu. Kayak gitu, kan, kadang feeling, ya. Kadang bagus, bisa gagal," Vita, menjelaskan.

Vito juga menyatakan tidak ingin membebani Vano dengan target tinggi saat berpasangan dengan Gloria. Menurutnya, bermain bersama pemain senior bukan hal mudah bagi atlet muda karena bisa menimbulkan rasa canggung dan tekanan, bahkan berpotensi membuat mereka melakukan banyak kesalahan di lapangan. "Itu nggak gampang. Tetapi buat aku, sih, untuk glo, agar dia tetap ada pertandingan. Tapi syukur-syukur nanti kalau awal tahun dia bisa dapet partner yang lebih bagus lagi, kita lihat," pungkasnya.