(Djarum Sirnas Premier Jakarta Open) Nadiya/Tiara Puji Semangat Juang Amalia/Febriana

Suasana final ganda dewasa putri Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jakarta Open 2019.
Suasana final ganda dewasa putri Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jakarta Open 2019.
Sirkuit Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Konsistensi yang mampu diperlihatkan pasangan Nadiya Melati/Tiara Rosalia Nuraidah di ajang Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jakarta Open 2019 tentunya patut mendapatkan acungan jempol. Bagaimana tidak, ganda dewasa putri asal PB Pertamina Fastron ini sukses merebut gelar juara kelimanya secara beruntun sepanjang rangkaian seri Djarum Sirkuit Nasional 2019. Sejauh ini, penampilan Nadiya/Tiara masih belum terbendung, alias belum terkalahkan.

Meski sudah mengoleksi lima gelar juara, namun Nadiya/Tiara tak segan melemparkan pujian atas penampilan apik dari pasangan Pelatnas Pratama PBSI, Amalia Cahya Pratiwi/Febriana Dwipuji Kusuma yang menjadi lawan mereka di partai final Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jakarta Open 2019, Sabtu (17/8). Sebab, Nadiya/Tiara harus bermain habis-habisan dalam pertarungan yang berlangsung selama 85 menit itu.

“Sebetulnya kualitas ganda putri Pelatnas yang turun di kejuaraan ini sama rata, semuanya punya kualitas bagus. Tapi menurut kita, Amalia/Febriana punya semangat dan daya juang yang luar biasa, sedikit berbeda dari teman-temannya yang ikut di kejuaraan ini. Lawan mereka paling capek selama turnamen ini. Walaupun sedang tertinggal, mereka nggak nyerah gitu saja, masih mau ngelawan. Pastinya hal ini sangat bagus. Mudah-mudahan bisa mereka pertahankan semangat juangnya itu,” ungkap Nadiya Melati kepada Djarumbadminton.com.

Setelah melalui pertarungan sengit dalam drama rubber game, ganda dewasa putri PB pertamina Fastron ini akhirnya mampu mebukukan kemenangan 27-25, 20-22 dan 21-18 atas Amalia/Febriana. Penampilan pantang menyerah yang diperlihatkan wakil Pelatnas Pratama PBSI itu terbukti mampu membuat Nadiya/Tiara kerepotan, bahkan nyaris kehilangan gelar juaranya.

“Ini pertandingan yang capek banget. Dari awal game pertama kita mainnya sudah ketat banget. Di game kedua waktu sudah unggul jauh, kita sempat lengah dan lawan jadi nggak gampang mati. Lama-lama kita jadi panik sendiri dan lambat untuk balik lagi ke permainan awal. Kita juga jadi kurang percaya diri mainnya dan banyak mati sendiri. Di game ketiga kita sudah nggak mikir main pake teknik, yang penting harus tahan dan semangat terus saja, nggak mikir yang lain,” jelas Tiara Rosalia Nuraidah.