“Puas dan senang sekali bisa juara di Sirnas seri pertama ini, soalnya sudah lama sekali saya tidak pernah juara. Terakhir juara di tahun 2016 pada saat saya masih bermain di kategori remaja,” ungkap pemain kelahiran Banjarmasin, 26 Februari 2000 itu.
Diakui Febriansyah, jika dipertandingan tadi dirinya cukup merasakan kesulitan sebelum memastikan kemenangan atas Ilmi yang merupakan pemain tangan kidal.
“Tadi sempat kesulitan karena baru pertama kalinya saya melawan pemain kidal. Dia bola stroke dan penempatan bolanya cukup bagus, hanya saja kurang sabar di lapangan,” katanya.
“Di game pertama saya masih mencari kelemahan lawan terlebih dahulu, dan diakhir-akhir bermain nekad dan malah lawan yang banyak melakukan kesalahan sendiri. Terus game kedua saya hilang konsentrasi dan jadi saya yang banyak melakukan kesalahan sendiri. Game ketiga berusaha memaksa sejak awal dan saya cepetin bolanya sama jangan banyak mati sendiri,” beber Febriansyah menceritakan pertandingannya tadi.
Dengan hasil inipun menjadi modal baginya untuk pertandingan selanjutnya yang bakal ia ikuti.
“Ini modal saya untuk pertandingan berikutnya yang bakal dihadapi. Yang pasti saya tidak akan cepat puas karena ini masih seri pertama,” tutup Febriansyah.


