(Djarum Sirnas Premier Jatim Open) Belum Dapat ‘Sentuhan’

Muhammad Febriansyah (PB Jaya Raya) mengembalikan shuttlecock.
Muhammad Febriansyah (PB Jaya Raya) mengembalikan shuttlecock.
Sirkuit Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Surabaya | Muhammad Febriansyah berhasil memastikan tiket ke babak dua Djarum Sirkuit nasional Premier Jawa Timur Open 2018 setelah mengalahkan pebulutangkis tunggal taruna putra wakil PB Suryanaga Wima Surabaya, Bintang Rasul Permadana dengan skor 21-19 dan 21-17, pada pertandingan yang berlangsung di GOR Sudirman, Selasa (20/11).

Meski sukses memenangkan duel lewat dua game langsung, namun Febriansyah mengaku masih belum mendapatkan sentuhan pertandingan yang pas, sesuai dengan keinginannya. Selain itu, ia pun mengalami sedikit kendala pada pola permainan yang ia terapkan. Makanya, beberapa kali Febriansyah kerap melakukan kesalahan sendiri.

“Hari ini saya merasa mainnya belum enak. Feeling mainnya masih belum dapat, jadi saya masih mencari-cari. Di pertandingan tadi juga saya banyak mati-mati sendiri, jadi saya merasa kerepotan sama permainan saya sendiri,” ungkap Muhammad Febriansyah kepada Djarumbadminton.com.

Peraih gelar juara tunggal taruna putra di Djarum Sirkuit Nasional Premier Jawa Tengah Open 2018 ini sebetulnya punya kans yang lebih besar untuk memenangkan pertandingan lebih cepat. Apalagi Febriansyah lebih difavoritkan karena berstatus unggulan kedua.

“Sepanjang pertandingan saya suka tiba-tiba hilang konsentrasi. Permainan lawan sebetulnya bisa diantisipasi. Tapi saya sendiri yang sering buat kesalahan, jadi sangat menguntungkan buat lawan untuk menambah poin. Mungkin karena belum dapat saja sentuhannya. Kalau sudah dapat, pasti langsung in,” jelas pebulutangkis asuhan PB Jaya Raya Jakarta ini.

Di babak kedua Djarum Sirkuit nasional Premier Jawa Timur Open 2018, besok (21/11), Febriansyah akan berhadapan dengan wakil PB Djarum Kudus, Muh. Azahbru B. Kasra yang menang 21-12 dan 21-12 atas tunggal taruna putra Focus Badminton Club, Jovi Michael.

“Untuk pertandingan besok saya tidak mau terlalu berpikir gimana-gimana. Nothing to lose aja, yang penting bisa main maksimal. Mudah-mudahan bisa juara, karena ini tahun terakhir saya bermain di level taruna,” tandasnya.