(Djarum Sirnas Premier Jatim Open) Pulangkan Unggulan Pertama

Titifany Ilahi (PB Fifa BC) melepaskan serangan.
Titifany Ilahi (PB Fifa BC) melepaskan serangan.
Sirkuit Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Surabaya | Kejutan hadir di nomor tunggal taruna putri Djarum Sirkuit Nasional Premier Jawa Timur Open 2018 lewat Titifany Ilahi yang berhasil memulangkan unggulan pertama asal PB Exist Jakarta, Eprilia Mega Ayu Swastika. Pebulutangkis bertubuh mungil asal PB Fifa Badminton Club ini tanpa ampun membombardir pertahanan Eprilia dengan kemenangan straight game 21-16 dan 21-16.

Bertanding di GOR Sudirman, Surabaya, Rabu (21/11), Titifany baru bisa menguasai jalannya pertandingan setelah interval di game pertama. Menghadapi lawan yang memiliki postur lebih tinggi, Titifany memiliki strategi tersendiri yang terbukti ampuh dan jitu.

“Aku tahu bagaimana caranya melawan musuh yang berpostur tinggi seperti Eprillia. Di game pertama aku coba langsung menerapkan strategi, Alhamdulillah terbukti berhasil. Intinya tadi kalau lob harus tinggi banget dan jangan sampai kepotong bolanya. Mungkin dari pola yang aku terapkan tadi, Eprilia cukup kerepotan dan kelelahan,” jelas Titifany Ilahi kepada Djarumbadminton.com.

Keberhasilan Titifany mengalahkan unggulan pertama ini, tak lepas dari penampilan Eprilia yang kurang maksimal. Melihat hal itu, Titifany langsung memanfaatkan kesempatan yang ada dengan mengeksploitasi sisi lemah dari Eprilia.

“Aku lihat Eprilia juga hari ini nggak terlalu bagus permainannya. Makanya aku langsung manfaatkan saja kondisi yang ada dengan baik. Pola dan strategi yang aku terapkan akhirnya membuat lawan menjadi semakin tertekan dan kesulitan,” katanya.

Di babak perempat final Djarum Sirkuit Nasional Premier Jawa Timur Open 2018, Titifany akan berhadapan dengan pebulutangkis tunggal taruna putri asuhan PB Djarum Kudus, Irdina Naurah Mirza yang berhasil mengalahkan wakil PB Mutiara Cardinal Bandung, Maria Septiana Wandini Pramesti dengan skor 21-19 dan 21-17. “Untuk besok aku mau main lepas saja, nggak mau ada beban apapun. Yang penting maksimal di lapangan,” tandasnya.