Melawan wakil PB SGS PLN, Elysabeth Glorya Matindas, Ana terlihat bisa menguasai jalannya pertandingan tanpa kesulitan yang berarti. Ia unggul cukup jauh di game pertama dengan 21-12.

Penempatan-penempatan bola Ana yang memang cukup menyulitkan dan kerap melayang tipis diatas net, membuatnya semakin sering meraih angka demi angka. Ia unggul cukup jauh 11-6 di interval game kedua, sebelum akhirnya ia menyudahi perlawanan atlet yang baru kali pertama bermain di nomor dewasa itu dengan 21-13.

“Dari awal pertandingan saya berhasil mendapat poin terlebih dahulu, ini menjadi kunci kemenangan saya kali ini,” ujar Ana.

Di partai puncak ia akan ditantang oleh rekan satu timnya, Rosaria Yusfin Pungkasari. Atlet yag biasa dipanggil Pipin itu menundukkan juniornya di PB Djarum, Dinar Dyah Ayustine dalam laga tiga game. Kalah 12-21, Rosaria berhasil bangkit di dua game berikutnya. Ia membungkus tiket final dengan 21-18 dan 21-15 setelah sempat tertinggal 7-11 di interval.

Menghadapi pertandingan ini, Ana mengakui bahwa pertandingannya akan lebih berat dari babak semfiinal hari ini (12/4). “Saya sebetulnya tidak suka kalau lawan rekan satu tim, karena mereka pasti sudah tahu bola-bola saya, dan ini membuat saya harus bermain lebih sabar lawan mereka. Sebetulnya kalau boleh memilih, saya lebih memilih bertanding melawan atlet yang bukan dari PB Djarum,” tuturnya.